Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jadi Sekolah Sasaran dan Narasumber Kurikulum 2013

Tak Ingin Rugikan Siswa, SMAN 2 Tanjungpinang Pilih Gunakan Kurikulum 2006
Oleh : Habibi
Kamis | 25-12-2014 | 11:55 WIB
encik1.jpg Honda-Batam
Encik Abdul Hajar. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala SMA Negeri 2 Tanjungpinang, Encik Abdul Hajar, mengatakan, sekolahnya akan kembali menerapkan Kurikulum 2006. Menurut Encik, implementasi Kurikulum 2013 banyak merugikan siswa.

Encik sendiri merupakan salah satu kepala sekolah yang menjadi narasumber Kurikulum 2013. SMAN 2 Tanjungpinang juga telah ditunjuk sebagai sekolah sasaran penerapan kurikulum tersebut.

Namun, atas pertimbangannya bahwa Kurikulum 2013 banyak merugikan siswa, pihaknya mengaku akan berbenah dan kembali menerapkan Kurikulum 2006.

"Setelah menjalani satu setengah semester, kita rasakan memang merugikan. Makanya kita kembali ke Kurikulum 2006. Namun tetap memegang filosofi Kurikulum 2013," ujar Encik kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (24/12/2014).

Encik menyampaikan, hal-hal yang merugikan siswa di antaranya dihapusnya mata pelajaran TIK, jam bahasa Inggris yang dikurangi padahal hal itu sangat penting, dan pergantian muatan lokal menjadi kewirausahaan.

"Bahasa Inggris pada Kurikulum 2006 itu 4 jam sekarang 2 jam, padahal itu pelajaran penting untuk siswa. Sedangkan 4 jam saja kurang, apalagi 2 jam. Sementara itu untuk muatan lokal yang diganti kewirausahaan, saya kita lihat kewirausahaan harus melihat SDM. Jadi tidak selalu cocok dengan daerah," jelasnya.

Encik mengaku telah bulat dan telah menyurati Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang untuk meneruskan ke kementrian. "Kami tidak mau menjadi sekolah percontohan yang merugikan siswa," tegas Encik. (*)

Editor: Roelan