Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Foto Orangutan dari Indonesia Sedot Perhatian Dunia
Oleh : Redaksi
Rabu | 24-12-2014 | 08:21 WIB
orangutan_berteduh.jpg Honda-Batam
Orangutan yang memayungi tubuhnya dengan menggunakan selembar daun talas di tengah derasnya hujan. (Foto: Andrew Suryono)

BATAMTODAY.COM - DUA foto orangutan dari Indonesia masuk nominasi foto-foto terbaik dalam ajang Sony World Photography Awards 2015 dan Photos of the Year versi situs popular Mashable.

Di ajang Sony World Photography Awards 2015, foto orangutan berpayung daun di tengah derasnya hujan masuk nominasi untuk foto terbaik kategori "Nature and Wildlife" yang akan dipilih tahun depan. Foto orangutan ini benar-benar menakjubkan dan menggugah hati.

Satu individu orangutan di Bali yang sedang berteduh di tengah derasnya hujan, dengan cerdiknya mengambil selembar daun talas yang cukup lebar untuk memayungi tubuhnya. Orangutan tersebut mencoba bertahan di tengah hujan yang cukup lama berhenti. Foto hasil karya Andrew Suryono ini diambil di salah satu kebun binatang di Bali.

"Saya sedang mengambil beberapa gambar orangutan di Bali saat hujan mulai turun. Tepat sebelum saya menyimpan kamera ke dalam tas, saya melihat orangutan tersebut mengambil daun talas dan meletakkannya di atas kepalanya untuk melindungi dirinya dari hujan. Saya segera menggunakan kamera DSLR dan lensa tele untuk melestarikan momen ajaib ini," kata Andrew Suryono.

Pada tulisan Mongabay Indonesia tentang "Tujuh fakta unik orangutan", memang salah satu keunikan orangutan yang jarang diketahui adalah mereka akan memakai payung dari dedaunan saat turun hujan.

Foto orangutan kedua yang sangat menggores hati merupakan karya Sutanta Aditya. Betapa tidak, dalam foto yang diambil 16 April 2014 itu, seorang staf kesehatan hewan dari Sumatran Orangutan Conservation Programme melakukan pemeriksaan satu individu orangutan jantan berusia 14 tahun. Orangutan tersebut ditemukan dengan peluru yang menembus tubuhnya di Sibolangit, Sumatera Utara.

Foto ini, begitu ditampilkan di berbagai situs popular dunia, langsung menggugah perhatian dunia akan terancamnya eksistensi orangutan. Ancaman tersebut berupa hilangnya hutan dipterokarpa, habitat orangutan untuk hidup dan mencari makan yang dikonversi untuk peruntukkan lain, terutama pembukaan perkebunan sawit.

Hal lain yang membuat populasi orangutan terancam adalah proses reproduksi orangutan yang lebih lama dibanding primata lain. Berdasarkan penelitian, umur orangutan di alam liar mencapai usia 45 tahun.

Orangutan betina hanya memiliki tiga keturunan seumur hidupnya: melahirkan anak setiap 7-8 tahun sekali dengan usia kehamilan pertama setelah 7-10 tahun dan lama kandungan 9 bulan. Bayi yang dilahirkan juga masih bergantung pada induknya hingga usia 6-7 tahun. (*)

Sumber: mongabay