Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

100 Personel Yonif 134 Tuah Sakti Batam Dipindahtugaskan ke Indonesia Timur
Oleh : Redaksi
Senin | 22-12-2014 | 19:48 WIB
ksad gatot n.jpg Honda-Batam
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Seratus personel Batalyon Infanteri (Yonif) 134/Tuah Sakti yang terlibat kasus bentrokan dengan Brimob Polda Kepri di Batam, dimutasikan ke Indonesia timur. Berkas perkara itu juga sudah sampai di Pengadilan Militer.

"Yang terindikasi (melanggar) disiplin 100 orang lebih. Akan kita pindahkan ke wilayah Indonesia Timur," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Gatot Nurmantyo, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/12/2014), dikutip dari laman berita Metro TV.

Gatot menjelaskan, mereka yang dimutasi tak akan ditempatkan di satu kesatuan. Mereka akan disebar di beberapa lokasi tugas.

Tujuannya agar peristiwa Batam, tak terulang. Sementara beberapa personel disekolahkan. "570 personel sudah berada di Batu Jajar untuk latihan raider," terang Gatot.

Gatot memastikan, TNI AD telah mengevalusi kasus Batam. Kasus itu terjadi salah satunya karena masalah kesejahteraan. Untuk itu, masalah ini akan menjadi fokus perhatian TNI AD.

"Sekitar 120 prajurit yang tinggal di luar (Yonif 134/Tuah Sakti) dengan mengontrak rumah. Berdasarkan ini kami sedang membangun, menyiapkan lahan 120 rumah, dan sarana-sarana lainnya. Diperkirakaan, pembangunan cepat empat bulan sehingga pada saat satuan kembali dari latihan raider pangkalan sudah siap dan tidak ada yang ditinggal di luar lagi," beber Gatot.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menginginkan agar prajurit tidak sombong. Ini untuk mencegah konflik Batam terulang.

"Biasanya, pasukan yang agak tanggung itu agak-agak suka sombong. Kita raider-kan agar punya kemampuan lebih yang untuk ngerem kesombongannya," kata Moeldoko.

Raider adalah batalyon pasukan elite infanteri TNI. Pasukan ini punya kemampuan lebih dari pada satuan lain. Satu batalyon Raider disebut punya kemampuan tiga kali lipat batalyon infanteri biasa.

"Orang yang nggak bisa berkelahi, nggak punya karate, dia suka aneh-aneh. Begitu dididik punya ban hitam, dia tak aneh-aneh karena dia yakin kalau dia banting orang pasti mati," tegas Moeldoko. (*)

Sumber: Metro TV