Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembatalan The Interview Dikritik Insan Film
Oleh : Redaksi
Jum'at | 19-12-2014 | 13:10 WIB
the_interview.jpg Honda-Batam
Poster The Interview. (Foto: skylarktonight)

BATAMTODAY.COM - Kalangan bintang Holywood menyesalkan penundaan pemutaran perdana The Interview, film komedi tentang komplotan pembunuhan pemimpin Korea Utara.

Ben Stiller -bintang film laris Night at the Museum- menyebutnya sebagai 'ancaman atas kebebasan berekspresi' dan Rob Low -yang antara lain main di St. Elmo's Fire- melihatnya sebagai 'kemenangan' para peretas yang melancarkan serangan dunia maya atas Sony.

Sedangkan bintang merangkap sutradara dan produser, Steve Carell, mengatakan 'hari yang menyedihkan bagi ekspresi kreatif'.

Hari Rabu (17/12), terungkap bahwa proyek Carell -film laga di ibukota Korea Utara, di Pyongyang, dengan warga Barat yang bekerja di sana- dibatalkan sebelum pengumuman pembatalan Sony.

Peretas sudah mengeluarkan peringatan kepada para orang yang akan menonton film tersebut.

Komputer Sony sempat diretas dan Korea Utara membantah terlibat dan mengatakan mungkin 'pendukung atau simpatisannya' yang melakukan.

Sony mengatakan belum ada rencana untuk rilis film itu, termasuk dalam bentuk video berbayar di internet, dan belum ada rencana untuk menayangkan di Inggris. "Saat ini tidak ada rencana bagi The Interview untuk ditayangkan di negara ini," kata kantor Sony Inggris.

Presiden Obama menyarankan agar orang tetap menonton ke bioskop namun pada saat bersamaan menegaskan ancaman peretas 'cukup serius'.

"Kita akan berwaspada, kita melihat sesuatu yang menurut kita serius dan bisa dipercaya, maka kami akan memperingatkan khalayak umum."

Kritik atas pembatalan juga disampaikan Jimmy Kimmel, yang menulis pesan di Twitter "tindakan yang bukan-Amerika yang pengecut dan mensahkan tindakan teroris serta menetapkan preseden yang menakutkan."

Namun produser Judd Apatow, justru mengatakan justru akan banyak orang yang akan menonton The Interview. "Secara legal atau tidak, semua orang akan menontonnya."

Sumber: BBC