Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Danai Proyek Investasi, PLN Dapat Kucuran Rp8,5 Triliun dari Empat Bank Nasional
Oleh : Redaksi
Jum'at | 19-12-2014 | 09:46 WIB
Kantor-PLN-Pusat.jpg Honda-Batam
Foto: net

BATAMTODAY.COM, Jakarta - PT PLN mendapatkan kucuran Rp8,5 triliun dari empat bank nasional untuk mendanai proyek-proyek investasinya. Penandatanganan perjanjian pinjaman dilakukan di PLN Kantor Pusat Jakarta, Kamis (18/12/2014).

Empat bank nasional pengucur kredit itu antara lain Bank BNI senilai  Rp2,5 triliun, BRI Rp2 triliun, BCA Rp1 triliun dan BII Rp1 triliun.

"Kita tidak spesifik bahwa dana dari sindikasi ini untuk proyek tertentu. PLN itu proyeknya banyak, jadi jika proyek itu membutuhkan pendanaan kita langsung tarik untuk dibayarkan ke proyek tersebut. Dana ini untuk semua proyek yang didanai menggunakan dana internal dan dana pinjaman yang dijalankan menggunakan anggaran PLN," kata Nur Pamudji, Direktur Utama PT PLN, melalui rilis resmi.

Nur menjelaskan, dana pinjaman ini akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek investasi PLN yang untuk mendukung perluasan pelayanan kelistrikan. Untuk mendukung kenaikan penjualan tenaga listrik nasional yang rata-rata mencapai 8 persen per tahun, PLN setiap tahunnya melaksanakan program investasi dengan menggunakan sumber dana antara lain dari kas internal, APBN, penerusan pinjaman dari Pemerintah dan pinjaman PLN.

Sementara itu Direktur Bisnis Banking BNI, Krishna R Suparto, mengatakan, dukungan pendanaan dari sindikasi bank nasional menunjukkan bahwa industri kelistrikan merupakan infrastruktur yang strategis.

"Kita lihat ini sesuatu yang sangat feasible dan sangat penting untuk kita dukung. Dan sejauh ini, khususnya PLN, kita lihat kinerjanya baik sekali. Walaupun banyak sekali tantangan-tantangan, sejauh ini rating kreditnya PLN sangat baik. Kinerja keuangannya juga baik," kata Krishna.

Dengan ditandatanganinya kedua fasilitas pinjaman tersebut menunjukkan bahwa PLN mendukung pemerintah untuk mengurangi pinjaman valuta asing agar dapat berkurang risikonya akibat depresiasi rupiah yang mungkin terjadi di masa yang akan datang, dengan melakukan pinjaman rupiah. (*)

Editor: Roelan