Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jokowi Pertanyakan Kenapa Baru Tiga Kapal Asing Pencuri Ikan yang Ditenggelamkan
Oleh : Redaksi
Kamis | 18-12-2014 | 20:40 WIB
kapal_usai_diledakkan_mulai_tenggelam.JPG Honda-Batam
Kapal nelayan asal Vietnam yang ditenggelamkan di perairan Anambas beberapa waktu lalu. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), kembali menyinggung kasus pencurian ikan oleh kapal-kapal nelayan asing di perairan Indonesia. Jokowi sempat mempertanyakan kenapa baru tiga kapal asing yang ditenggelamkan, dari ribuan kapal asing ilegal yang beroperasi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12/2014) pagi.

Jokowi mengemukakan, sesuai laporan yang diterimanya ada sekitar Rp300 triliun yang hilang setiap tahunnya dari perairan Indonesia akibat kasus pencurian ikan atau illegal fishing. "Ini bukan angka yang kecil. Oleh sebab itu ini juga harus dihentikan," tegas Jokowi, seperti dilansir laman Sekretaris Kabinet.

Jokowi menyatakan bahwa ia sudah memerintahkan Menko Polhukam, Kapolri, KSAL, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan agar tegas menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan illegal fishing. Jokowi minta agar tidak ada toleransi lagi.

Jokowi menambahkan, berdasarkan  informasi yang diterimanya dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, kapal yang beroperasi di perairan Indonesia antara 5.400 sampai 7.000 unit, dan 90 persen di antaranya illegal.

Namun, dari ribuan kapal nelayang asing yang beroperasi secara ilegal itu, baru tiga kapal yang ditenggelamkan. Jokowi mengaku masih menunggu kapal-kapal lain untuk ditenggelamkan.

"Masa dari 5.000 - 7.000 hanya tiga yang ditenggelamkan? Kurang," kata Jokowi. (*)

Editor: Roelan