Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BNN Targetkan BNNP Kepri Basmi Peredaran Narkoba di Diskotik
Oleh : Hadli
Selasa | 16-12-2014 | 08:18 WIB
konfres-bnn1.jpg Honda-Batam
Kepala BNN Komisaris Jendral Anang Iskandar (baju putih), Kepala BC Batam Untung Basuki, Kabag Humas BNN Sumirat. (Foto: Hadli/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemberantasan peredaran narkotika di seluruh area tempat hiburan malam, termasuk di area diskotik di Kepulauan Riau (Kepri), khususnya Batam menjadi PR berat bagi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jendral Anang Iskandar, memberi target kepada BNNP Kepri yang dinakhodai Kombes Pol Beny Setiawan untuk segera memberantas peredaran narkotika di area diskotik, seperti Pacific, Planet I, Planet II dan Planet III.

"Saya kontrol Kepala BNNP, kalau tidak bisa (berantas peredaran narkotika di diskotik) saya copot," tegas Anang Iskandar saat gelar konferensi pres pengungakapan empat kasus narkotika dengan barang bukti sebanyak 2.121,11 gram sabu, 100 butir ekstasi dan 1,03 gram ganja asal Thailand di BNNP Kepri, Batubesar, Senin (15/12/2014) sekitar pukul 17.30 WIB.

Anang yang didampingi Beny Setiawan, Kepala Bea dan Cukai Tipe B Batam Untung Basuki, Kabag Humas BNN Sumirat menambahkan, Indonesia telah dinyatakan sebagai wilayah darurat narkoba. Sehingga BNNP harus berantas peredaran narkotika yang marak diskotik.

"Di seluruh Indonesia terdapat 4,2 juta pengguna narkoba atau setara setara 2,2 persen dari jumlah penduduk. Khusus di Kepri  terdapat 70 ribu penyalah guna narkotika yang harus diobati. 70 ribu penyalah guna yang harus diobati sama dengan 4,3 persen dari jumlah penduduk Kepri," papar Anang.

Untuk itu, tambahnya, Kepri tidak cukup hanya dengan 1 titik lokasi rehabilitasi. Namun butuh peran serta dari pemerintah daerah. Tiap kabupaten minimal satu tempat rehabilitasi.

"Politik negara penyalah guna dihukum rehabilitasi. Satu tempat (gedung rehabilitasi) tidak cukup, kita ingin seluruh kabupaten punya tempat rehabilitasi. Kalau kita bisa menekan bisnis narkoba tidak akan masuk ke Batam. Demikian juga secara nasional," jelas dia.

Editor: Redaksi