Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembangunan Museum Maritim Bintan Terbengkalai
Oleh : Harjo
Senin | 15-12-2014 | 18:01 WIB
komisi_ii_dprd_bintan_sidak_museum_bintan.jpg Honda-Batam
Anggota Komisi II DPRD Bintan ketika meninjau pembangunan Museum Maritim Bintan di Gunungkijang. (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Pembangunan Museum Maritim Bintan di Telukbakau, Kecamatan Gunungkijang, terancam terbengkalai. Pengerjaan bangunan yang menelah anggaran sekitar Rp3,4 miliar itu baru mencapai 75 persen.

"Pembangunan Museum Bahari atau Museum Maritim Bintan menelan anggaran sekitar Rp3,4 miliar, dimulai proses lelang selesai akhir Juni 2014. Kita sayangkan pengerjaanya hingga akhir anggaran 2014 baru mencapai 75 persen," ujar Indra Setiawan, Ketua Komisi II DPRD Bintan, kepada BATAMTODAY.COM, Senin (15/12/2014).

Dia meyakini, pembangunan gedung tersebut dipastikan tidak akan selesai tahun ini. Dengan demikian kontrak kerja dengan perusahaan yang mengerjakan harus diputus dan pembayaran hanya dibayarkan sesuai dengan persentase pekerjaan yang terselesaikan.

Pembangunannya akan dilanjutkan melalui anggaran APBD Perubahan 2015, mengingat APBD 2015 sudah disahkan.


"Terkait pembangunan museum ini, memang tidak secara keseluruhan kesalahan pada kontraktor tetapi ada juga ada kesalahan pemerintah terkait penyedian lahan. Karena, lahan  pembangunan museum terpaksa dialihkan dari tempat awal ke dalam lahan kantor Dinas Pariwisata Bintan," terangnya.

Sementara Andreas Salim alias Ayong, anggota Komisi II DPRD Bintan, menambahkan, proses pembangunan museum tersebut terhambat masalah lahan. Anggaran pembangunan sudah disahkan, tetapi lahan belum diselesaikan sehingga saat akan dibangun pemilik lahan tidak mau melepaskan lahan sesuai dengan kebutuhan pemerintah.

"Pemilik lahan tidak mau melepaskan lahan hanya sesuai dengan kebutuhan untuk pembangunan museum. Pemilik lahan meminta agar pemerintah menyelesaikan seluruh lahan miliknya, sehingga tidak ada titik temu. Sehingga pembangunan musem terpaksa memanfaatkan lahan yang ada di liingkungan kantor Dinas Pariwisata Bintan," terangnya. (*)

Editor: Roelan