Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jaminan Keamanan Minim Bisa Sebabkan Investor Hengkang dari Batam
Oleh : Hadli
Senin | 15-12-2014 | 17:43 WIB
nyat_kadir_dan_warga_kampung_tua.jpg Honda-Batam
Nyat Kadir saat bertemu dengan sejumlah warga kampung tua di Batam. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota Komisi VI DPR RI, Nyat Kadir, menilai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (FTZ) Batam jauh tertinggal dari kawasan bebas di Tiongkok, yang sebelumnya belajar dari Batam. Menurutnya, perkembangan FTZ di Batam "tersalip" karena tidak adanya jaminan keamanan bagi investasi asing.

"Dibanding kawasan bebas Tiongkok, BP batam sudah banyak ketinggalan karena tidak ada jaminan keamanan," ujar mantan Wali Kota Batam itu, saat bertemu dengan warga kampung tua, di Asrama Haji Batam, Batam Center, Minggu (15/12/2014) kemarin.

Menurutnya, selama ini BP Batam lebih mempertahankan kepentingan ekonomi dalam mengembangkan Kota Batam, sementara masalah sosial kemasyarakatan kurang terperhatikan sehingga kerap memicu terjadinya konflik, dan menjadi pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya.

Dia juga meyakini, investor yang telah menanamkan modalnya di Batam bakal hengkang akibat tidak adanya jaminan keamanan itu. "Akibat kerusuhan-kerusuhan yang terjadi, Batam dianggap tidak aman dan kondusif untuk berinvestasi. Keamanan menjadi pertimbangan utama untuk investasi," jelas putra kelahiran Panggak Laut, Kabupaten Lingga itu.

Namun dia menegaskan, hengkangnya investor itu bukan semata-mata hanya akibat persoalan kampung tua yang tak kunjung rampung. Bentrokan antara TNI dan Polri yang sudah dua kali terjadi sepanjang 2014 juga memicu kaburnya investor.

"Akibat kerusuhan-kerusuhan yang terjadi, Batam dianggap tidak aman dan kondusif untuk berinvestasi. Karena keamanan menjadi pertimbangan utama untuk investasi," ulang Nyat Kadir. (*)

Editor: Roelan