Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Miskin Capai 35.000 Jiwa, Gubernur Kepri Tak Yakini Data BPS
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 15-12-2014 | 11:43 WIB
hm_sani_safari_peci.gif Honda-Batam
Gubernur Kepri, HM Sani.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), HM Sani, meragukan hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan masyarakat miskin di Kepri masih 35.000 jiwa. Padahal, Pemerintah Provinsi Kepri dan kabupaten/kota di Kepri sudah merealisasikan sejumlah program pengentasan kemiskinan.

"Program pengentasan kemiskinan sudah kita laksanakan berupa rehab rumah tidak layak huni, bantuan pendidikan dan kesehatan, serta permodalan. Namun signifikasi penurunan angka kemiskinan di Kepri masih jauh dari harapan yang kita harapkan. Saya macam tak yakin saja dengan data BPS ini," ujar Sani di sela-sela pemberian secara simbolis bantuan alat tangkap, kapal dan pakan ikan pada sejumlah nelayan di Kepri di Kelurahan Setokok, Batam, Minggu (13/12/2014).

Karenanya, dengan banyaknya bantuan berupa dan kompensasi BBM serta bantuan lain yang disalurkan pemerintah itu, sejumlah kepala daerah meminta BPS Kepri memutakhirkan serta memverifikasi kembali data masyarakat miskin tersebut.

"Dalam rapat koordinasi dan evaluasi antarinstansi yang kami laksanakan kemarin, saya sudah tekankan dan meminta pada BPS Kepri agar melakukan pemutakhiran serta mengevaluasi data yang dikeluarkan sehingga data dan angka masyarakat miskin di Kepri lebih akurat dan benar-benar," ujarnya.

Kepada masyarakat kelurahan Setokok Sani juga mengatakan, dari 35.000 warga miskin di Kepri berdasarkan data BPS tahun 2011, Pemerintah Provinsi Kepri telah melaksanakan program pengentasan kemiskinan dengan program pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) yang dalam empat tahun kepemimpinannya, sudah membangun 17.200 rumah masyarakat tidak layak huni. Kemudian, pada 2015 diharapakan targer Pemerintah Provinsi Kepri akan mencapai  21.500 rumah tidak layak huni yang dibangun dan diperbaiki.

"Memang, dari 35.000 masyarakat miskin sesuai dengan data BPS, sebanyak 21.000 target kami sudah terbangun dan diperbaiki hingga 2015 ini, sedangkan sisanya akan dialaksanakan pada tahun berjalan nanti," ujarnya.

Sementara dalam bantuaan bedah rumah, pada program pengentasan kemiskinan setiap warga yang rumahnya diperbaiki mendapat bantuan Rp20-21 juta per rumah. Selain itu Pemerintah Provinsi Kepri juga memberikan bantuaan beasiswa bagi masyarakat dan anak-anak tidak mampu agar tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah.

"Kalau diminta, nak kami selesaikan 35.000 rehab rumah RTLH dalam program kemiskinan ini harus nak dua kalilah memimpin," ujar Sani disambut tawa warga.

Sementara itu, tokoh pemuda dan Ketua DPC HNSI Batam, Awang Herman, bersama tokoh masyarakat Setokok lainya, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kepri yang dalam tiga bulan terakhir telah melakukan pembangunan jalan, sekolah dan sebagainya.

Pada kesempatan itu, masyarakat kelurahaan Setokok Batam juga mengharapkan agar Pemerintah Provinsi Kepri dapat membangun pelabuhan perikanan dan pabrik es di lahan yang mereka siapkan.

"Jadi, dengan adanya bantuan kapal dari pemerintah pada nelayan ini, hasil tangkap dan pelaksanaan transaksi produksi laut tangkapan nelayan dapat didasarkan melalui pelabuhaan perikanan," ujar Awang. (*)

Editor: Roelan