Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gelar Razia Pekat, Ratusan Polisi 'Obrak-abrik' Nagoya dan Jodoh
Oleh : Romi Chandra
Sabtu | 13-12-2014 | 08:14 WIB
razia_pekat.jpg Honda-Batam
Polisi saat merazia salah satu tempat massage di Batam. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 150 personel kepolisian yang terdiri dari Polda Kepri, Brimob, dan Polresta Barelang yang melakukan razia penyakit masyarakat (pekat) Seligi 2014, "mengobrak-abrik" daerah Jodoh dan Nagoya yang dijadikan sebagai tempat berlangsungnya pekat, seperti massage plus-plus, judi dan minuman keras (miras), Jumat (13/12/2014) malam.

Pantauan di lapangan, tim gabungan tersebut usai melaksanakan apel pembukaan di Mapolresta Barelang, langsung bergerak ke arah Pelita dan dilanjutkan ke kawasan Nagoya serta Jodoh.

Dalam razia pekat kali ini, kepolisian tidak menemukan lokasi-lokasi yang diduga terindikasi adanya prostitusi. Namun, kepolisian berhasil mengamankan satu orang pemain judi dadu saat mendatangi lokasi di Nagoya.

Kapolsek Batuampar, Kompol Ari Baroto, yang juga ikut ke lokasi, mengatakan, saat dilakukan peggerebekan lokasi judi itu, para pemain dan pemiliknya langsung kabur. "Hanya satu yang kita amankan. Dia pemain diamankan karena masih ada di lokasi. Sementara yang lainnya sudah kabur," kata Ari Baroto, Jumat malam.

Razia pekat yang akan berlangsung hingga 20 Desember nanti, akan merazia kafe-kafe untuk minuman kerasnya. Sementara untuk lokasi prostitusi dilakukan pemeriksaan di massage dan salon-salon.

Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan angka penyakit masyarakat, sehingga tindak kriminalitas secara otomatis juga dapat dikurangi. Beberapa lokasi yang di datanfi tim gabungan, antara lain, kafe-kafe dekat Newton, massage kawasan Kampung Bule, serta kawasan Jodoh, tepatnya di belakang Bank BCA.

Sekitar pukul 23.00 WIB, razia pekat berakhir. Tim gabungan pun kembali ke Mapolresta Barelang. Namun, pewarta belum mendapatkan keterangan dari pihak kepolisian terkait jumlah lokasi yang di datangi, dan berapa orang yang diamankan. (*)

Editor: Roelan