Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siswi Diculik, DPR RI dan KPPAD Nilai Guru SD Juan Harapan Lalai
Oleh : Gabriel P. Sara
Jum'at | 12-12-2014 | 16:20 WIB
kppad-dwi_ria.jpg Honda-Batam
Livia Wirdina Sihaloho, tengah, bersama dengan Komisioner KPPAD Kepri Erry Syahrial dan anggota Komisi III DPR RI, Dwi Ria Latifa.

BATAMTODAY.COM, Batam - Guru-guru di SD Juan Harapan, Batam dinilai lalai menyusul adanya kasus penculikan terhadap Livia Wirdina Sihaloho, siswi sekolah tersebut beberapa hari lalu.

"Ini menandakan adanya kurang pengawasan dari guru-guru di sekolah itu sehingga begitu mudahnya penculikan tersebut terjadi," kata Dwi Ria Latifa, anggota Komisi II DPR RI, saat mengunjungi rumah Sihar Sihaloho, orangtua Livia di Perumahan Griya Batuaji Asri Blok I 3 nomor 16, Jumat (12/12/2014) siang.

Menurutnya, kasus penculikan ini menjadi pelajaran bagi guru-guru agar bisa menjalankan pengawasan dengan baik mengingat banyaknya kasus serupa yang terjadi.

"Sudah terlalu banyak kasus seperti ini di wilayah Kepri, diharapkan kepada guru-guru baik di SD Juan Harapan maupun di sekolah-sekolah lain, agar lebih teliti dan waspada. Ini juga akan menjadi pelajaran berharga bagi guru-guru yang ada di wilayah Kepri, khususnya Batam sendiri," ungkapnya.

Anggota DPR RI dari Dapil Kepri ini juga meminta KPPAD Kepri agar memberikan sosialisasi ke setiap sekolah-sekolah terkait pengawasan, agar kejadian serupa tek terulang lagi.

"Kejadian ini sepertinya dianggap biasa-biasa saja, ini tidak boleh dibiarkan. Untung anaknya (Livia-red) tidak terjadi apa-apa, nah kalau terjadi apa-apa kan sekolah yang bertanggung jawab. Jadi mohon ke depannya KPPAD masuk ke setiap sekolah dan menyosialisasikannya, agar guru-guru tidak lengah," tegasnya.

Sementara itu, Komisioner KPPAD Kepri Erry Syharial menerima baik masukan-masukan dari anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

"Ke depan akan kita perbaiki bersama-sama, dan kita akan menyosialisasikan kepada setiap sekolah, untuk meningkatkan pencegahan tindak kekerasan maupun penculikan terhadap anak di bawah umur," kata Erry.

Untuk pelaku penculikan kepada Livia, lanjutnya, pihaknya akan terus mengawal proses hukumnya. "Akan kita awasi pelaku itu, dan diharapkan hukuman yang diterimanya bisa menimbulkan efek jera," jelas Erry.

Dia berharap, terkait kasus-kasus penculikan ataupun kekerasan lainnya terhadap anak-anak di bawah umur, agar pihak kepolisian mengusut tuntas, karena sudah sering terjadi di Batam ini. Ia berterima kasih dan mengapresiasi kinerja polisi, karena dengan waktu yang singkat pelaku penculikan terhadap Livia dapat tertangkap.

Editor: Dodo