Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dirut PT PLN Persero Kembali Umbar Janji Penyelesaian Masalah Listrik di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 12-12-2014 | 10:05 WIB
nur-sani.jpg Honda-Batam
Dirut PT PLN Persero, Nur Pamudji saat berbincang dengan Geburnur Kepri Muhammad Sani.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Direktur Utama PT PLN Persero, Nur Pamudji, kembali mengumbar janji kepada Gubernur Muhammad Sani untuk menyelesaikan masalah listrik di Kepri, khususnya mengenai penyelesaian interkoneksi listrik Batam-Bintan.

Nur mengatakan, penyelesaian listrik di Kepri membutuhkan solusi penanganan krisis berbeda dengan kebutuhan listrik di pulau besar lainnya. Karena tidak memungkinkan untuk membangunan pembangkit listrik dengan kekuatan 100 MW. 

"Jadi selain mempercepat penyambungan interkoneksi listrik dua kali 50 MW, dari Tanjungkasam Batam, PLN juga meminta dukungan pemerintah daerah untuk menyampaikan pada Pemerintah Pusat, dalam hal pengadaan pembangkit listrik di bawah 1 MW, yang akan ditempatkan di sejumlah pulau-pulau terdepan di Provinsi Kepri," kata Nur di Gedung Daerah Tanjungpinang, Kamis (11/12/2014) malam. 

Mengenai progress kontrak kerja interkoneksi listrik dua kali 50 MW Tanjungkasam Batam ke wilayah Bintan melalui sambungan kabel bawah laut, dikatakan Nur masih terus berjalan sesuai dengan kontrak. 

"Yang menjadi kendala, dari sejumlah wilayah hutan lindung yang terkena dan dilalui transmisi tegangan tinggi gardu interkoneksi dua kali 50 MW ini di wilayah Bintan dan Batam, hingga saat ini belum sepenuhnya, diberikan izin oleh Menteri Kehutanan, sehingga kontraktor pelaksana, yang melakukan pembangunan tiang gardu belum dapat masuk dan mengerjakan pekerjaan jaringan," kata Nur lagi.

Nur juga mengucapakan terima kasih pada pemerintah yang sudah ikut andil dalam meminta dan mengajukan pembebasan lahan masyarakat dan permintaan izin hutan lindung kepada Menteri Kehutanan kendati Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang diajukan PLN belum keluar. 

"Andai saja Menhut memberi dispensasi pada PLN atas IPPKH yang dilalui kabel tegangan tinggi transimisi interkoneksi, maka PLN dan kontraktor pelaksana interkoneksi, akan segera dapat melakukan pekerjaan pembangunan tapal tower tiang dan gardu transmisi interkoneksi ini," kata dia.

Menurut Nur, pihaknya masih terus mengupayakan IPPKH dengan terlebih dahulu mengurus izin serial pemetaan tapal batas, serta klarifikasi pohon yang akan ditebang pada kabel dan gardu yang akan dilalui transimisi listrik. 

"Hal ini, harus kami tempuh, untuk mendapat Izin Hak Guna Pakai Kawasan Hutan Lindung yang dilalui transimisi ini, sebagai kelanjutan dari Izin Prinsip yang sudah diberikan Menteri Kehutanan. Saya sendiri, juga sudah menghadap Menteri Kehutanan untuk meminta Dispensasi Hak Guna Hutan, sebagaimana berlaku di Pulau Jawa," tambahnya.

Sambil menunggu IPPKH dari Menteri Kehutanan turun, Nur kembali berjanji, akan menggesa pelaksanaan interkoneksi awal sebesar 15 MW dari Tanjungkasam ke Bintan. 

"Kami yakin pada Juni 2015, interkoneksi listrik Tanjungkasam Batam ke Tanjunguban di Bintan, melalui kabel bawah laut sudah tersambung dan dapat dialirkan 15 MW daya awal dari interkoneksi ini ke Tanjungpinang, melalui jaringan listrik 20 KV yang sudah terpasang di pinggir jalan saat ini," janji Nur.

Menurut Nur, kabel listrik yang akan ditanam di laut dari Tanjungkasam-Tanjunguban Bintan itu, sedang berada di perjalanan dari luar negeri, dan diperkirakan, pada 16 Desember 2014 mendatang akan sampai di Batam. 

"Nanti setelah sampai, kabelnya akan terlihat yang diangkut Kapal di Tanjungkasam, dengan langkah awal ini, kita harapkan interkoneksi awal untuk mengatasi krisis listrik di Bintan dan Tanjungpinang, sudah dapat diatasi minimal Juni 2015," kata dia.

Sedangkan interkoneksi total 100 MW, Tanjungkasam Batam, melalui jaringan transimisi tegangan tinggi yang melewati hutan lindung, masih menunggu IPPKH dari menteri turun. 

Sementara Sani juga mengatakan, Nur Pamuji kepadanya juga berjanji akan membangun pembangkit Listrik Compress Natural Gas (CNG) 6 MW di Pulau Dompak, sebagaimana yang dibangun PLN di Kampung Tekojo Kijang, Bintan Timur. 

 "CNG dengan 6 MW juga dikatakan tadi akan dibangun lagi di Dompak untuk kebutuhan perkantoran dan perumahan masyarakat di Dompak, dan dijanjikan pada Mei 2015 mendatang sudah selesai, sedangkan mengenai harga tarif, saya juga sudah minta agar dapat diputuskan bersama, General Manager PLN Batam dan General Manager PLN cabang Tanjungpinang," kata Sani.

Selain itu, dengan Program PLN yang akan mengadakan mesin pembangkit dibawah 1 MW di sejumlah pulau-pulau terdepan, Pemprov Kepri akan tetap mendorong sampai Pemerintah Pusat juga memberikan kewenangan pada PLN, dan pengadaan listrik di bawah 1 MW dengan pembangkit bertenaga diesel dapat dilaksanakan. 

"Pemprov akan mendukung dan akan mengutarakan ke Pusat, serta kami juga akan minta dukungan dengan Badan Perbatasan Pusat, agar dapat mensingkronkan program kerjanya dalam pengadaan kebutuhan listrik bagi warga kita yang tinggal di pulau-pulau terdepan," pungkas Sani. 

Editor: Dodo