Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

TNI-AL Segera Tindak Lanjuti Gangguan Nelayan Asing di Anambas
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 10-12-2014 | 17:28 WIB
lantamal_iv_tanjungpinang.jpg Honda-Batam
Lantamal IV Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Komandan Pangkalan Utama TNI-AL (Danlantamal IV) Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Sulistiyanto mengatakan, akan segera menindaklanjuti dugaan ancaman dan gangguan nelayan asing kepada nelayan lokal di Kabupaten Anambas.

"Sampai saat ini, saya belum dapat laporan itu, dan saya baru tahu, dan hal ini akan segera saya tindak lanjuti pada anggota dan Lanal yang ada di Tarempa," tegas Sulistiyanto kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (10/12/2014).

Dalam kesempatan itu, Sulistiyanto juga meminta data awal kronologis kejadian yang diceritakan nelayan pada pewarta, dan dia berjanji hal itu akan diteruskanya pada anggotanya di Lanal Tarempa.

Sesuai dengan arahan pimpinan, tambah Sulistiyanto, pihaknya juga sudah menginstruksikan pada semual Lanal yang ada di wilayah Lantamal IV Tanjungpinang, agar segera dapat mengkoordinasikan dan menanggapi setiap kejadian yang dialami nelayan lokal di perairan Kepri.

"Bahkan dalam pelaksanaan sosialisasi kami kepada komunitas nelayan di Bintan beberapa waktu lalu, setiap Posal dan Lanal di daerah, juga sudah memiliki nomor hotline service untuk pengaduan, kejadian penyerangan, cuaca, bencana alam dan sebagainya sehingga atas setiap gangguan dapat dengan cepat direspons," kata Sulistiyanto.

Sebaliknya, TNI-AL, kata Sulistiyanto, berharap pada nelayan dan masyarakat, agar dapat langsung menginformasikan setiap hal yang terjadi di laut ke Posal dan Lanal setempat sehingga dengan sesegera mungkin dapat dilakukan aksi.

"Dengan nomor hotline service pengaduan ini, diharapkan Nelayan dapat melaporkan kejadiaan yang dialami dengan cepat ke Posal, yang tentunya dibarengi dengan informasi yang tepat, khususnya mengenai waktu kejadian serta lokasi titik koordinat, untuk memudahkan kita turun ke lokasi,"pungkasnya.

Sebelumnya, diduga hendak menabrak, sebuah kapal asing asal Thailand berwarna biru diperkirakan berukuran 60-70 GT hendak mengejar dan menghantam kapal nelayan lokal asal Desa Belibak, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas.

Hal ini dialami oleh tiga nelayan lokal Mawardi, lim dan Mula yang melaut dengan menggunakan kapal tradisional Kuda Laut berukuran 5GT pada Minggu malam (7/12/2014) sekitar pukul 19.00 WIB, di posisi 04.22XXB 105.09T, tepatnya sebelah barat kota Tarempa sekitar 4-5 mil dari pulau terdekat.

Melihat niat buruk nelayan asing tersebut ia pun memacu kapal miliknya hingga dengan kecepatan penuh untuk dapat menghindari terjangan kapal nelayan asing tersebut. Namun kecepatan kapal miliknya kalah jauh dengan kecepatan kapal asing itu. Lagi-lagi nasib baik masih berpihak pada nelayan lokal ini, dengan cara bermanuver di tengah laut akhirnya ia dapat lolos dari kejaran kapal asing itu.

"Saya belok-belokan kapal saya, kapalnya kan susah belok jadi nggak bisa mereka nabrak saya. Itupun mereka terus mengejar kami. ABK-nya juga menyoroti kami dengan lampu sorot kapal mereka," ungkapnya serius.

Bersamaan dengan kejar-kejaran tersebut, salah satu ABK-nya pun segera menginformasikan kejadian itu kepada rekan-rekan lainnya yang juga berada 8 mil dari tempat mereka dikejar melalui radio agar waspada dan berhati-hati. Upaya kapal nelayan asing untuk menenggelamkan kapal nelayan lokal pun belum berhenti pasalnya kapal pelaku ilegal fishing tersebut terus memacu kapalnya mendekati kapal miliknya.

"Saya sudah matikan lampu di kapal saya, tapi saya lupa matikan lampu yang kelap-kelip di atas kapal. Lalu saya matikan lampunya sehingga mereka (kapal asing-red) kehilangan jejak. Itu pun mereka terus menyoroti dengan lampu sorot mereka," kata dia.

Sebelumnya, tiga kapal asing milik nelayan Vietnam ditenggelamkan pemerintah di perairan Anambas pada Jumat (5/12/2014) lalu.

Editor: Dodo