BATAMTODAY.COM, Batam - Aksi penolakan keputusan Gubernur Kepri terkait UMK 2015 sebesar Rp2,6 juta akan terus berlanjut. Dikabarkan, para buruh akan kembali turun ke jalan melakukan aksi tersebut hari ini, Rabu (10/11/2014).

Guna mengantisipasi hal tersebut, sebanyak 1.200 personel kepolisian dari Polda Kepri dan Polresta Barelang dikerahkan untuk menjaga ketertiban selama demo berlangsung. "Kita kerahkan 1.200 personel agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Kapolresta Barelang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Asep Safrudin, Selasa (9/11/2014).

Ia juga menegaskan, bahwa tidak akan ada aksi keributan selama demo berlangsung. "Para buruh sudah menjamin bahwa tidak akan ada kasi keributan. Kita sudah sepakat, jika ada yang membuat keributan atau merusak fasilitas umum, akan ditindak tegas sesuai aturan," tegasnya.

Ditambahkan Asep, anggota kepolisian akan terus mengawal setiap aksi para buruh. "Kita akan tempatkan personel pada titik-titik rawan terjadi keributan, seperti di depan kantor wali kota, Panbil dan tempat lainnya," tambah Asep.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, berbagai upaya dilakukan para buruh untuk menaikkan UMK 2015. Namun aksi terus berlanjut dan meminta agar usulan Walikota untuk UMK 2015 sebesar Rp2,6 juta agar direvisi kembali.

Namun Wali Kota Batam tidak bisa mengubah usuln tersebut, sehingga aksi penolakan keputusan gubernur kembali dilakukan para pekerja. (*)

Editor: Roelan