BATAMTODAY.COM - SEKELOMPOK  peneliti telah berhasil menyaring logam berat pada air di lokasi bekas tambang timah dengan menggunakan ganggang. Penelitian yang dilakukan GW4 Alliance itu juga mendapatkan biofuel pada waktu yang bersamaan.

GW4 menyatukan Barat Selatan dan Wales 'empat terkemuka yang intensif melakukan penelitian universitas: Bath, Bristol, Cardiff dan Exeter.

Para peneliti dari empat perguruan tinggi bekerja sama dengan Plymouth Marine Laboratory (PML) itu mengambil sampel air tambang ke laboratorium dan menumbuhkan ganggang di dalamnya. Penelitian ini akan menyelidiki apakah ganggang efektif untuk menghilangkan bahan seperti arsenik dan kadmium dari air tambang.

Peneliti melihat perubahan ganggang menjadi padat yang menunjukkan bahwa logam berat dalam air dapat diekstraksi dan didaur ulang untuk digunakan dalam industri elektronik. Limbah sisa berbentuk padat ini kemudian akan digunakan untuk membuat biofuel.

Menurut Dr Chris Chuck, dari University of Centre Bath, mengatakan, teknologi ini adalah win-win solution untuk masalah lingkungan yang signifikan. "Kami menempatkan air yang terkontaminasi dan mengambil logam berharga, air bersih dan memproduksi bahan bakar," terang Dr Chuck seperti dilansir phys.org.

"Teknologi ini dapat diterapkan untuk semua jenis tambang atau bahkan dapat digunakan untuk membersihkan limbah industri di masa depan," katanya.

Sementara Dr Mike Allen, Direktur Bioteknologi Alga dan Pusat Inovasi di PML, mengatakan, limbah asam sisa tambang bukan masalah regional tapi masalah global. Kondisi seperti ini juga menjadi masalah tertentu di negara berkembang di mana 'pembersihan' itu mahal dan kegiatan remediasi diabaikan karena biaya tinggi. (*)

Editor: Roelan