Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

5 Desember 1957, Orang Belanda Diusir dari Indonesia dalam Peristiwa 'Sinterklas Hitam'
Oleh : Redaksi
Jum'at | 05-12-2014 | 16:20 WIB
usir_belanda.jpg Honda-Batam
(Foto: Indonesia Zaman Doele)

BATAMTODAY.COM - 'Sinterklas Hitam', dari bahasa Belanda Zwarte Sinterklaas, adalah peristiwa yang terjadi pada tanggal 5 Desember 1957, yaitu hari sebelum perayaan Sinterklas.

Setelah sebulan penuh suasana anti-Belanda yang turut dikobarkan Presiden Soekarno, pada hari tersebut para warga Belanda dinyatakan "bahaya bagi negara" dan diseru untuk meninggalkan Indonesia. Perusahaan Belanda dinasionalisasi. Hampir 50 000 orang Belanda meninggalkan Indonesia di bulan-bulan berikut. Hubungan ekonomi antara kedua negara putus. Tanggal 17 Agustus 1960, hubungan diplomatis juga diputuskan.

Latar belakang peristiwa tersebut adalah keengganan Belanda meninggalkan Papua Barat, ketidakpuasan Uni Indonesia Belanda serta kenyataan bahwa perekonomian masih dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan Belanda. 

Keengganan Belanda untuk menyerahkan wilayah Irian Barat disebabkan karena kebijakan baru dalam pembangunan beretika pada koloninya, untuk mencoba menjadikan Irian Barat sebagai wilayah persemakmuran. Juga oleh karena kehadiran Belanda di Irian Barat. Pada tahun 1955 di Irian Barat, Bahasa Belanda dijadikan bahasa nasional dan wilayah Irian Barat diintegrasikan ke dalam wilayah Kerajaan Belanda.

Presiden Soekarno harus menghadapi segala macam gejolak setelah Belanda akhirnya mengakui Republik Indonesia Serikat. Maret 1957 dinyatakan keadaan darurat. Selanjutnya Presiden Soekarno mencanangkan Demokrasi Terpimpin dengan Kabinet Karya. Soekarno menggunakan konfrontasi dengan Belanda untuk menguatkan rasa persatuan Indonesia.

Sumber: Wikipedia