Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KMP Kepri Ajak Jaga Nasionalisme di Perbatasan
Oleh : Harjo
Kamis | 04-12-2014 | 10:48 WIB
dialog_perbatasan.jpg Honda-Batam
Dialog kebangsaan di perbatasan yang digelarKMP Kepri.

BATAMTODAY.COM, Bintan - Komunitas Merah Putih (KMP) Kepri menggelar dialog kebangsaan di perbatasan. Kegiatan yang mengambil tema 'Menjaga Nasionalisme di Perbatasan, Sebuah Tanggungjawab Anak Bangsa' dilaksanakan di Kantor Camat Teluk Sebong, Rabu (3/12/2014).

Dalam kegiatan tersebut, hadir sebagai narasumber dari Danlantamal IV Tanjungpinang, Kesbangpol Bintan, Imigrasi Kelas II Tanjung Uban, Badan Pengelola Perbatasan Kepri serta unsur akademisi dari dosen Umrah Tanjungpinang.

Ketua KMP Kepri, Suprapto mengatakan bahwa kegiatan dialog kebangsaan di perbatasan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme kalangan muda di perbatasan.

"Menanamkan ideologi kebangsaan di wilayah perbatasan adalah hal penting yang perlu dilakukan, terutama kepada kalangan muda,. Pemuda harus menjadi benteng yang kokoh dalam menjaga kedaulatan negara," ujarnya. 

Suprapto menyebut bahwa peran pemuda di wilayah perbatasan harus terus dimaksimalkan. Masyarakat perbatasan adalah mata dan telingga bagi negara. Masyarakat perbatasan perlu mengambil perannya dalam menjaga kedaulatan negara.

"Menjaga kedaulatan negara adalah tanggungjawab bersama, bukan kelompok institusi tertentu saja," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kadispotmar Danlantamal IV Tanjungpinang, Letkol Laut (P) Tri Antono dalam paparannya. Ia menjelaskan bahwa ancaman di wilayah perbatasan menjadi tanggungjawab bersama.

"Ancaman di perbatasan Kepri seperti penyelundupan senjata, narkoba, ancaman navigasi, illegal logging, penyelundupan, terorisme serta illegal fishing," katanya.

Lanjut Tri Antono, keberadaan Lantamal IV Tanjungpinang berfungsi adalah mendukung satuan operasi keamanan laut serta pemberdayaan wilayah pertahanan matra laut.

Sedangkan, Kepala Kesbangpol Bintan Karya Hermawan dalam paparannya lebih menekankan peran kelembagaan pemuda di wilayah perbatasan. Kelembagaan pemuda seperti KNPI, Karang Taruna, OSIS dan kelembagaan pemuda lainnya perlu mendapatkan dukungan dan perhatian pemerintah.

"Pemerintah terus mendorong lembaga-lembaga kepemudaan untuk meningkatkan perannya terutama di wilayah perbatasan. Pemuda harus menjadi lokomotif gerakan perbaikan bagi daerah," ujarnya.

Badan Pengelola Perbatasan Kepri, yang diwakili oleh Kabid Infrastruktur, Hendrija mengatakan bahwa wilayah perbatasan tidak boleh tertututup. Pemerintah harus membuka akses terhadap perbatasan. Peran swasta perlu ditingkatkan, sehingga sektor ekonomi masyarakat menjadi meningkat.

"Untuk menjaga perbatasan, perlu dilakukan perubahan strategi. Pendekatan pertahanan keamanan harus mulai digeser menjadi pendekatan kesejahteraan. Masyarakat butuh perbaikaan ekonomi dan peningkatan infrastruktur," katanya.

Ia mengklaim, bahwa BPP Kepri telah banyak berbuat dalam menyusun program demi perbaikan kesejahteraan perbatasan di Kepri. Namun mengelola perbatasan laut berbeda dengan membangun perbatasan darat.

"Butuh anggaran yang tidak sedikit untuk membangun infrastruktur di perbatasan laut, dana yang dibutuhkan berlipat-lipat dibanding membangun infrastruktur di darat," ujarnya.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala Kesbangpol Bintan, Karya Hermawan diikuti oleh sekitar 150 peserta dari sekolah-sekolah di Telok Sebong dan masyarakat. KMP juga memberikan bantuan berupa 1 unit printer untuk 3 sekolah di perbatasan.

Editor: Dodo