Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Audi Akan Mempermak Model Q3 Jadi 'Lebih Hijau'
Oleh : Redaksi
Senin | 01-12-2014 | 08:36 WIB
audi_q3.jpg Honda-Batam
Foto: autonews.com

BATAMTODAY.COM, Munich - Audi akan merevisi Q3 menjadi lebih "hijau". Model ini akan dibekali powertrains yang lebih efisien dengan teknologi seperti penggunaan fuel-saving cylinder deactivation.

Model Q3 terbaru rencananya akan diluncurkan di Eropa pada Februari tahun depan dan kemudian di Amerika Serikat.

Selain meningkatkan output dari mesin TFSI bertenaga bensin, Audi dilengkapi mesin 1.4-liter, inline-empat satuan yang dinamai "displacement on demand" yang menutup dua silinder ketika tidak diperlukan. Karena itu powertrain atau transfer tenaga dari mesin ke roda lebih efisien sekitar 7 persen.

"Keuntungan konsumsi bahan bakar terbesar adalah rentang beban mesin dari rendah ke moderat. Dengan cara ini kami mampu mengurangi konsumsi bahan bakar 5,5 liter per 100 km (42,8 mpg), yang sesuai dengan 127 gram CO2 per kilometer," kata Michael Zeilinger, penanggung jawab manajemen proyek teknis Q3,  seperti dilansir Automotive News.

Sebelumnya, CO2 terendah pada mesin adalah 137 gram per  km. Zeilinger menambahkan bahwa semmua mesin Audi dirombak untuk mengurangi emisi CO2 sebanyak 17 persen.

Q3 ini juga dilengkapi dengan fitur tiga dimensional, patung single-frame grille, torsi vektor opsional untuk traksi yang lebih baik dan lampu xenon standar.

"Model Q adalah penggerak pertumbuhan yang penting bagi Audi, dan 2014 telah menjadi tahun yang paling sukses untuk Q3," kata seorang juru bicara Audi.

Penjualan Q3 secara global naik hampir 60 persen tahun lalu menjadi 145.000 unit atau lebih dari 30 persen dalam 10 bulan pertama 2014, menurut keterangan perusahaan. Audi telah menjual sekitar 2.000 unit Q3 di Amerika Serikat selama 10 bulan, menurut Automotive News Data Center.

Mark Fulthorpe, direktur global produksi kendaraan ringan di IHS Automotive, mengharapkan kenaikan penjualan Q3 bisa berlanjut. "Kami memperkirakan bahwa Q3 akan tumbuh dengan 40.000 unit pada tahun ini karena hampir seluruhnya untuk produksi yang lebih tinggi di Tiongkok," kata Fulthorpe.

"Itu berarti itu akan menyalip BMW X1, yang turun sekitar 20.000 unit pada tahun ini karena permintaan di Eropa anjlok," imbuhnya. (*)

Editor: Roelan