Guru Kewalahan Tangani Anak Berkebutuhan Khusus

Guru Kewalahan Tangani Anak Berkebutuhan Khusus

Oleh : Chaerul Anwar

Rabu | 26-11-2014 | 12:14 WIB

Sekelompok guru saat menangani saat menangani salah seorang anak berkebutuhan khusus penyandang ADHD. (Foto: Roelan/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Seratusan guru yang mengikuti pelatihan sensori integrasi untuk guru pendidikan khusus dan pelayanan khusus (PK-PLK) mengaku kewalahan menangani anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Ada yang mengaku baru kali ini menangani, kesulitan berkomunikasi dengan anak, kerepotan mengendalikan anak yang hiperaktif, dan sebagainya.

"Memang, baru kali ini kami menangani ini. Saya selama ini belum pernah menangani," ujar salah seorang guru perempuan yang meminta namanya tidak dituliskan, kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (26/11/2014).

Ada juga kerepotan mengidentifikasi masalah yang dihadapi anak-anak yang dihadirkan dari SLB Negeri Tanjungpinang itu. "Responnya nggak ada. Juga tak mau ngomong," ujar seorang guru lelaki.

Sementara, sekelompok guru juga terlihat kerepotan mengendalikan seorang anak perempuan penyandang retardasi mental yang tantrum dan menolak untuk diasesmen. "Dia nyari ibunya," ujar guru yang menangani.

Malah ada guru yang harus mengejar-ngejar anak penyandang ADHD yang berlarian di ruangan pelatihan. "Iya, anak ini tak mau diam. Capek juga (menangani anak seperti ini)," ujar guru pria yang berusaha mengejar anak penyandang ADHD tersebut.

Sebanyak 150-an guru PK-PLK se-Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengikuti pelatihan sensori integrasi selama lima hari sejak Sabtu (22/11/2014). Mereka dibagi dalam 19 kelompok. Masing-masing kelompok yang rata-rata terdiri dari tujuh orang itu diminta untuk menangani satu anak berkebutuhan khusus.

Pelatihan ini menghadirkan dr Tri Gunadi Amd OT SPsi, pakar anak dari Klinik Tumbuh Kembang Anak Yamet Jakarta.

Namun seperti diberitakan sebelumnya, masih banyak guru SLB yang keliru menangani anak berkebutuhan khusus. (*)

Editor: Roelan/Dodo

TERKINI
POPULER

Mulai 12 Mei, Embarkasi Batam Terbangkan Ribuan Jemaah Calon Haji Indonesia ke Arab Saudi

Sego Pecel Magetan, Kuliner Otentik yang Mencuri Perhatian di Pameran Produk Unggulan TMII

Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei 2024, CASN Digelar Juni Mendatang

Bea Cukai Batam Kembali Gagalkan Penyeludupan 184 Ribu Batang Rokok Ilegal

Pimpin Upacara HUT Persaja ke-73, Wakajati Kepri: Jaksa Harus Profesional dan Berintegritas

Rampungkan Seleksi, IPSI Bintan Bentuk Tim Pencak Silat Menuju Popda Kepri 2024

Pertamina Dukung Penggunaan Fuel Card 5.0 Pertlite di Batam

Jokowi Teken UU Desa, Kepala Desa Dapat Uang Pensiun dan Jabatan Capai 16 Tahun

Masyarakat Kepri Bakal Dapat 'Kartu Sakti' Fuel Card Plus AA Saat Bayar Pajak Tahunan Kendaraan

Polsek Bintan Timur Bekuk Pelaku Pencurian di Dua TKP dalam Sehari

Pak Bupati! Tolong Sisihkan Sedikit Dana untuk Atlet Silat Bintan Ikut Popda Kepri 2024

Ratusan Buruh Bintan Peringati May Day 2024 di Pantai Dugong Trikora

Dipusatkan di Batam, Peringatan Hardiknas Provinsi Kepri Berlangsung Meriah

Peringati Hardiknas Bupaten Bintan, Roby: Pendidikan Hak Dasar Setiap Warga Negara

Peringatan Hardiknas 2024, Komisi X DPR Sebut Kebijakan Pendidikan Terlalu Top Down