Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

11 Tahun Kabupaten Lingga, Lapangan Kerja dan Program Ekonomi Kerakyatan Masih Minim
Oleh : Nurjali
Senin | 24-11-2014 | 20:51 WIB
Anjang Sadri, tomas lingga.jpg Honda-Batam
Anjang Sadri, tokoh masyarakat Lingga. (Foto: Nurjali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Sebelas tahun sudah Kabupaten Lingga terbentuk. Meski pembangunan infrastruktur cukup banyak, namun program yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat masih minim. Selain itu pengawasan dari eksekutif dan legislatif juga belum maksimal sehingga masih banyak bantuan yang tidak tepat sasaran.

"Banyak pembangunan infrastruktur yang telah dibuat pemerintah, tapi pemerintah kurang memperhatikan di sektor ekonomi kerakyatan. Sehingga banyak masyarakat kita kurang lapangan pekerjaan," kata Anjang Sadri, salah satu tokoh masyarakat Lingga yang juga pernah menjabat Ketua Perusahaan Daerah Dabo, Senin (24/11/2014).

Menurut Anjang, pemerintah sudah menghabiskan anggaran miliaran rupiah untuk pembangunan infrastruktur. Sayangnya, hal itu akan sia-sia jika tidak didukung dengan pengawasan yang baik. Selain itu pemerintah juga harus melakukan gebrakan untuk membuat program atau pembangunan yang dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan.

Jika sektor ini tidak mampu dikembangkan, maka masyarakat Lingga akan terus dibayangi dengan kemiskinan. "Contohnya gubernur tahun depan akan bangun pasar kita. Tapi jika program ini tidak diiringi dengan perda yang jelas, maka hasilnya akan sia-sia," terangnya.

Selain itu gesekan antara masyarakat Singkep dan Lingga yang selama ini selalu terjadi kecemburuan antara masyarakat Lingga dan Singkep juga harus dipecahkan. Kondisi tersebut dinilainya akan menjadi penghambat pembangunan di Lingga ini.

Selama ini ada semacam persaingan antara masyarakat Singkep dan Lingga, padahal kedua daerah ini merupakan satu kabupaten dan memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat. "Isu pemisahan Dabo dan Daik hanya menjadi pemecah keduanya, seharusnya sebelum Kabupaten Singkep terbentuk hal itu tidak boleh terjadi. Banyak tokoh yang hanya bisa menokohkan diri, tapi yang mampu menyatukan keduanya belum ada," terang anjang.

Menurutnya, jika Dabo benar-benar ingin memisahkan diri, Singkep harus menjadi kota administratif dulu tidak perlu ada gesekan antara masyarakat Singkep dan Lingga yang sejak awal kabupaten ini terbentuk hingga saat ini belum selesai. "Jadi, kita minta para tokoh ini jangan memperkeruh suasana. Kita harus membangun Kabupaten Lingga ini secara bersama-sama," pesannya.

"Jangan sampai isu Kabupaten Singkep itu hanya jadi kepentingan sesaat," imbuhnya.

Sementara pada hari ini, Pemerintah Kabupaten Lingga memperingati hari jadi Kabupaten Lingga ke-11 secara sederhana di Daik. Kegiatan ini diisi dengan ziarah ke makam Sultan Abdulrahman Riayatsyah II di Istana Damnah Daik Lingga dan tausiyah serta hiburan rakyat di malam harinya. (*)

Editor: Roelan