Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Asik Dandan di Depan Rumah, Wanita Ini Terkena Peluru Nyasar
Oleh : Romi Chandra
Senin | 24-11-2014 | 18:22 WIB
peluru_nyasar.jpg Honda-Batam
Nalvi saat mendapat perawatan di RSBK.

BATAMTODAY.COM, Batam - Nalvi Nauri (25), terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) untuk mendapat perawatan. Warga Perumahan Green Land, Batam, ini terkena peluru nyasar yang diduga senapan angin ketika berada di depan rumahnya, Senin (24/11/2014) sore.

Pantauan di ruang UGD RSBK, Nalvi mengalami luka pada lutut sebelah kiri. Kemungkinan, peluru tersebut masih bersarang di kakinya. "Tadi darahnya banyak keluar, tapi sudah dibersihkan oleh perawat," kata Sehan (22), salah satu keluarga Nalvi, Senin sore.

Diceritakan Sehan, kejadian saat Nalvi baru selesai mandi dan duduk di depan rumah sambil berdandan. Tiba-tiba terdengar suara tembakan senapan angin dan Nalvi mendapati lututnya berlubang dan langsung mengeluarkan darah.

"Kakak saya langsung teriak dan melihat keluar. Ia melihat ada anak kecil yang langsung berlari ke dalam rumah yang berada di seberang rumah kami. Anak itu di lantai II rumahnya. Pas saya lihat ke sana, anak itu masing ngintip-ngintip dari jendela. Kemungkinan asalnya dari anak kecil itu," kata Sehan.

Namun saat ia mendatangi rumah dan memanggil penghuninya, tidak ada yang menyahut. Sementara anak kecil itu masih mengintip dari jendela lantai II rumah. "Karena tak ada jawaban, saya langsung memanggil sekuriti menindaklanjuti masalah ini. Orangtuanya mungkin lagi tak di rumah," lanjut Sehan.

Setelah itu, baru ia membawa kakaknya ke rumah sakit untuk diobati. "Tadi banyak darahnya. Saya juga tak begitu pasti mengetahui ini dari senjata mainan atau senapan angin. Tapi dilihat dilihat dari jarak tembaknya, cukup jauh," jelas Sehan.

Kondisi Nalvi hingga pukul 18.12 WIB mulai membaik. Hanya saja, ia harus menjalani oerasi untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di lututnya. "Tadi sudah rontgen, dan ada benda kecil di dalam lututnya. Kata dokter harus dioperasi untuk mengeluarkannya," pungkas Sehan.

Editor: Dodo