Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengidap Gangguan Jiwa yang Ditemukan Meninggal Murni karena Sakit
Oleh : Harjo
Senin | 24-11-2014 | 16:00 WIB
jasad_orgil.jpg Honda-Batam
Jasad Isnan saat dievakuasi ke rumah sakit.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Isnan (52), warga Kampung Mentigi, Kelurahan Tanjunguban Kota, yang ditemukan tak bernyawa di dalam sebuah ruko dinyatakan tewas karena sakit, berdasarkan visum medis.

"Dari hasil visum yang dilakukan oleh pihak medis, meninggalnya Isnan, diduga murni karena sakit paru-paru yang dideritanya. Selain itu pada tubuhnya tidak ditemukan tanda atau bekas kekerasan," ungkap Kasat Reskrim Polres Bintan, Ajun Komisaris Polisi  Suhardi Heri Heryanto kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Senin (24/11/2014).

Selain itu kata Suhardi, keterangan dari pihak keluarga membenarkan kalau almarhum Isnan, memang selama ini sudah mengidap penyakit paru-paru selain itu memang benar mengalami gangguan jiwa. Di sisi lain juga, pihak keluarga juga meminta agar jenazahnya, tidak dilakukan otopsi.

"Keluarganya juga meminta untuk tidak dilakukan otopsi, selain itu keluarganya juga membenarakan kalau almarhum memang mengalami gangguan jiwa dan sudah lama mengalami sakit pasca ke pulangannya dari bekerja di Malaysia belasan tahun silam. Atas pertimbangan itu, kita serahkan jenazahnya kepada pihak keluarganya untuk dimakamkan, kemarin," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat pria yang diketahui bernama Isnan (52), warga Kampung Mentigi, Kelurahan Tanjunguban Kota, ditemukan meninggal di sebuah ruko yang sedang dalam tahap pembangunan di Jalan Permaisuri, Kampung Kamboja, Bintan Utara, Minggu (23/11/2014) kemarin.

Pemilik ruko, Robin, menjelaskan mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh pekerjanya, Alek, yang akan memulai  pekerjaannya seperti biasa di ruko tersebut. Saat ditemukan, Isnan dalam kondisi layaknya orang yang sedang  tidur. Tak jauh tempatnya ditemukan ada gumpalan darah yang sudah mengental.

"Tadi pagi saya ditelepon dari pekerja, katanya ada orang tidur tak bangun-bangun. Kemudian pekerja lainnya menginformasikan kalau orang itu telah meninggal dunia. Selanjutnya langsung melaporkan penemuan mayat itu ke Polsek Bintan Utara," terang Robin, Minggu siang.

Sementara itu, Ishak (57), kakak kandung Isnan, ditemui di  RSUD Tanjunguban, mengatakan bahwa adiknya memang mengalami gangguan jiwa sejak belasan tahun lalu, sejak pulang sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

"Sekitar 12 tahun lalu pulang dari Malaysia dalam kondisi stres, sehingga saat ini tidak pernah tinggal di rumah. Ada yang bilang dia tinggal di terminal atau tempat lain di pasar," terangnya.

Karena mengalami gangguan jiwa, Ishak menambahkan, kondisi kesehatannya pun diakui terganggu. Isnan mulai mudah terserang berbagai penyakit karena  tinggal di luar rumah  dan hidupnya selalu  berpindah-pindah serta  tidak menentu.

Editor: Dodo