Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga, Si Melon di Batam Langka Akibat Ulah Pelaku Penyulingan Elpiji 12 Kg
Oleh : Hadli
Sabtu | 22-11-2014 | 13:57 WIB
penyulingan elpiji.jpg Honda-Batam
Penyulingan elpiji 12 kg dari si melon. (Foto:ilustrasi/net)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam menduga, langkanya elpiji 3 kg belakangan akibat ulah pelaku penyulingan yang menjual elpiji 12 kg. Pelaku membeli elpiji 3 kg yang dikenal sebagai "gas melon" itu, kemudian memindahkan isinya ke tabung elpiji 12 kg.

"Pantauan petugas kami di lapangan, banyak temuan dan informasi warga yang menyebutkan adanya penyelewengan gas elpiji subsidi pemerintah tersebut," kata Amiruddin, Kabid ESDM Disperindag Kota Batam, kemarin.

Menurut Amiruddin, melalui laporan yang diterima pihaknya, gas melon tersebut dibeli dalam jumlah banyak dan dijual ke penampung-penampung penyulingan ilegal. "Kami sedang menyelidiki informasi yang kami terima ini, dan petugas sudah kami kirim ke lapangan untuk mengecek kebenarannya," kata dia.

Dia memperkirakan, dari hasil penyulingan ulang tersebut, pelaku meraup untung besar. Tiga tabung elpiji melon 3 kg yang dibeli seharga Rp54 ribu, setelah isinya disuntikkan ke tabung 12 kg, pelaku mereguk untung hingga Rp100 ribu.

"Mereka beli gas subsidi, lalu disuling untuk dijual dengan gas tabung 12 kg. Keuntungan ini membuat beberapa oknum tergiur. Saat ini kami masih terus melacak oknum-oknum tersebut," ungkapnya. (*)

Editor: Roelan