Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tensi Darah Mendadak Tinggi, Korban Peluru Nyasar Batal Dioperasi
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 22-11-2014 | 07:41 WIB
kamdani.jpg Honda-Batam
Kamdani saat dirawat di RS BP Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kamdani, korban peluru nyasar akibat bentrokan Yonif 134/Tuah Sakti dan Sat Brimob Polda Kepri, batal jalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di kakinya. Pembatalan itu akibat tekanan darah buruh bangunan itu mendadak tinggi saat hendak dioperasi pada Jumat (21/11/2014) sore.

Humas RSBP Batam, Wawan, mengatakan, proses pengangkatan proyektil di paha kanan Kamdani yang sebelumnya direncanakan pukul 15.00 WIB, batal dikarenakan tensi darahnya tiba-tiba tinggi.

"Kemarin tensi darah Kamdani hanya mencapai 120, sekarang mencapai 210. Itu membahayakan untuk dioperasi," ujar Wawan kepada BATAMTODAY.COM, Jumat sore.

Wawan menjelaskan Kamdani baru bisa jalani operasi pengangkatan
proyektil jika tensi darahnya sudah menyentuh angka maksimal 160 -
170.

Selain itu Kamdani khusus untuk hari ini hingga jelang operasi akan
dilakukan, masih akan ditenangkan. Pewarta pun dilarang untuk mewancarainya.

"Pihak keluarga membuat surat keterangan agar tidak boleh ditemui oleh siapapun, kecuali oleh pihak rumah sakit. Itu juga berpengaruh dengan kesehatannya," ujar Wawan.

Sementara itu, Sarjuki, Ketua Komite SD Insan Harapan yang dari awal membantu proses pengurusan medis, membenarkan kalau pihak rumah sakit batal melakukan operasi.

"Terakhir saya konfirmasi ke dokter sekitar jam empat sore. Dokter
menjelaskan Kamdani tidak jadi dilakukan operasi. Kemungkinan Sabtu baru dilakukan sambil melihat tensi darahnya," ujar Sarjuki. (*)

Editor: Dodo/Roelan