Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wagub Kepri Enggan Cerita Soal Bentrokan TNI-Polri
Oleh : Hadli
Jum'at | 21-11-2014 | 17:32 WIB
Soerya-Respationo.gif Honda-Batam
Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo.

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Soerya Respationo, enggan mengungkit kembali masalah bentrokan antara anggota Yonif 134/Tuah Sakti dan Sat Brimob Polda Kepri, Rabu (19/11/2014) lalu. Termasuk menceritakan saat dievakuasi di Mako Brimob Polda Kepri kurang lebih selama 7 jam pada saat kejadian.

"Saya tidak mau bicara ke belakang. Saya mau bicara ke depan," kata dia menanggapi BATAMTODAY.COM di Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

Soerya menambahkan, kondisi  Batam saat ini aman dan tidak ada konflik yang berkepanjangan antara kedua belah pihak. Melalui kesepakatan, pertikaian telah dinyatakan dihentikan dan tidak ada lagi prajurit mengeluarkan tembakan.

"Sebagai wagub, saya ingin di hari pertama setelah berdamai tidak ada lagi konflik. Semuanya aman dan kondusif. Kalau berlanjut akan negatif. TNI dan Polri sudah buat upaya-upaya yang kondusif," ujarnya.

Situasi mencekam pada saat kejadian, Soerya berada di Mako Brimob, Tembesi bersama empat stafnya dan empat jurnalis yang terjebak dalam baku tembak. Saat itu Soerya dievakuasi di ruang khusus di Mako Brimob seorang diri. "Bapak ketika itu tidak bersama kami. Bapak disembunyikan di salah satu ruangan," kata stafnya.

Informasi yang diperoleh melalui stafnya, ketika itu Wagub memilih bertahan di Mako Brimob. Sebanyak dua kali wagub diminta TNI untuk mengungsi namun Soerya memilih tetap berada di Mako Brimob.

"Kalau Wagub pergi, saya rasa rata Mako Brimob. Untunglah Wagub masih tetap bertahan sehingga penembakan sedikit direm walaupun selama 7 jam. Semua karena Wagub masih berada di sana," kata stafnya yang tidak mau dituliskan namanya itu.

Bahkan, lanjutnya, pada saat bersembunyi, anggota Brimob yang mendampingi pada saat itu sempat berucap, "Matilah kita di sini," katanya. (*)

Editor: Roelan