Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemko Batam Bakal Kaji Ulang Wacana Pembangunan Mako Satpol PP di Tembesi
Oleh : Gokli Nainggolan
Kamis | 20-11-2014 | 19:11 WIB
ahmad dahlan batik.jpg Honda-Batam
Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan. (Foto: Gokli Nainggolan/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan mengkaji ulang pembangunan Markas Komando (mako) Satpol PP di daerah Tembesi. Alasannya, Batalion Infanteri (Yonif) 134/Tuah Sakti dan Brimob Polda Kepri, yang bermarkas di lokasi yang sama, kerap mengalami gesekan.

"Memang ada wacana itu. Akan kita kaji ulang lagi," kata Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, usai melakukan rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) di kantornya, Kamis (20/11/2014) siang.

Menurutnya, Pemko Batam akan mempertimbangkan beberapa hal mengingat wacana pembangunan itu masih dalam kajian. Selain itu, Pemko Batam juga akan melakukan koordinasi dengan instansi lain.

Tak hanya pembangunan Mako Satpol PP, dia juga mengakui saat ini muncul wacana untuk pemindahan jalan agar Mako Brimob dan Yonif 134 Tuah Sakti tak satu jalur. Hanya saja, lanjutnya, wacana itu tetap akan dipertimbangkan dan dikoordinasikan ke semua pihak.

"Memang ada wacana itu, pemindahan jalan agar tidak satu jalan. Tapi masih harus dikoordinasikan lagi," papar Dahlan.

Sebagaimana diketahui, Mako Brimob Polda Kepri dan Markas Yonif 134/Tuah Sakti berada di satu jalur yakni Jalan Trans Barelang, Tembesi. Markas Yonif 134 Tuah Sakti diresmikan akhir 2004 silam. Dua tahun kemudian, Sat Brimob Polda Kepri pun didirikan.

Kedua satuan yang bertugas menjaga ketentraman masyarakat dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mendirikan markas di daerah Tembesi, Sagulung. Belakangan ini, kedua aparat negara itu mengalami gesesakan hingga terjadi penembakan terhadap empat anggota Yonif 134 Tuah Sakti pada 21 September 2014, dan bentrok kedua kalinya terjadi pada 19 November 2014.

Dalam bentrok kedua kalinya itu, satu orang anggota Yonif 134 Tuah Sakti tewas akibat terkena peluru. Tak hanya itu, satu warga sipil juga ikut menjadi korban, dimana paha kananya terkena peluru nyasar. (*)

Editor: Roelan