Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Sipil Tertembak, Komite SDIT Insan Terpadu Minta TNI-Polri Bertanggung Jawab
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 20-11-2014 | 15:15 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Komite Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Harapan meminta institusi TNI-Polri bertanggung jawab menyusul adanya warga sipil bernama Kamdani yang merupakan buruh bangunan di sekolah itu terkena peluru nyasar dalam insiden berdarah, Rabu (19/11/2014) malam.

"Dia (Kamdani) tak tahu apa-apa, tapi terkena peluru nyasar. TNI dan Polri harus bertanggung jawab," ujar Sarjuki, Ketua Komite SD Islam Terpadu Insan Harapan, Kelurahan Tembesi, Kamis (20/11/2014) pukul 14.00 WIB 

Sarjuki mengaku sampai siang ini proyektil yang tersarang di paha kanan pria asal Jawa Timur  kanan belum diangkat, karena keterbatasan biaya. Selain itu juga kondisi fisik Kamdani juga belum memungkinkan untuk melakukan oprasi.

Hal itu juga membuat pihak Rumah Sakit BP Batam menyarankan untuk mengecek seluruh kondisi tubuh Kamdani. Apakah memungkinkan untuk dilakukan operasi hari ini atau oprasi akan dilakukan besok. 

"Korban punya penyakit darah tinggi, sekarang masih melakukan cek jantung," kata Sarjuki.

Sementara itu, mantan anggota DPRD Batam, Riki Syolihin sempat mendatangi ruangan rawat inap Teratai 04 lantai satu mengecek kondisi terakhir korban. Riki berharap bentrok antara TNI dan Polri ini agar secepatnya diselesaikan, sehingga tidak berimbas kepada masyarakat.

"Ini bentroknya kan berujuk pada balas dendam yang permasalahan kemarin. Kalau oknum-oknum yang terlibat bentrok masih di Batam tentu akan ada bentrok selanjutnya," pungkasnya.

Editor: Dodo