Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korban Bentrok TNI-Polri di Batam

Praka JK Marpaung Tewas Ditembak dari Belakang dengan Senjata dan Peluru Khusus
Oleh : Hadli
Kamis | 20-11-2014 | 14:36 WIB
kapolri-ksad.jpg Honda-Batam
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman bersama KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan keterangan di Mapolda Kepri.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Sutarman, menyatakan, satu orang anggota TNI AD Yonif 134/ Tuah Sakti atas nama Praka JK Marpaung tewas di tempat dalam baku tembak dengan anggota Brimob di Mako Brimob Polda Kepri, Tembesi pada Rabu (19/11/2014) malam.

"Pak Kasad menyampaikan, ada satu korban dari anggota TNI tertembak dari belakang pada pukul 21.00 WIB, peluru pecah di dalam (tubuh) menjadi 15  bagian yang menyebabkan kerusakan pada organ vital," ujar Sutarman dalam jumpa pers bersama KSAD TNI AD, Jenderal Gatot Nurmantyo, dan jajarannya di Mapolda Kepri, Kamis (20/11/2014). 

Ditambahkan, fakta di lapangan ditemukan peluru yang menembus dari bahu kiri belakang Praka JK Marpaung bukan berasal dari peluru maupun senjata anggota Brimob. "15 pecahan peluru tersebut merupakan peluru khusus yang ditembakkan dengan senjata khusus pula," jelasnya.

Pada saat baku tembak, kata Sutarman, Satuan Brimob Polda Kepri tidak ada dipersenjatai peluru tajam, apalagi peluru khusus. Menurutnya, saat membalas tembakan, anggota Brimob menggunakan peluru karet. "Saya yakinkan, peluru tersebut bukan dari Satuan Brimob. Brimob dipersenjatai peluru karet, tidak ada peluru tajam. Diantaranya kaliber 5,564 PJ, 4,56 PJ, 9 mm 38 spesial (peluru karet)," terangnya. 

Kapolri Sutarman bersama KSAD Gatot Nurmantyo sepakat membentuk tim untuk melakukan penyelidikan hingga proses penyidikan, sehingga diketahui peluru tersebut berasal dari senjata satuan mana. "Sehingga kita mencari keluarnya peluru ini dari senjata apa. Kalau sudah diketahui senjata apa, akan diketahui ini senjata siapa yang menyebabkan kematian anggota TNI," tuturnya.

KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo menambahkan, jenazah Praka JK Marpaung telah dipulangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan. "Jenazah Praka Marpaung sudah dikirim ke Sumatera Utara (menggunakan pesawat kargo di Hang Nadim), beserta keluarganya juga sudah diberangkatkan," jelasnya.

Selain Praka JK Marpaung, seorang warga sipil juga terkena peluru nyasar dalam bentrokan tersebut. Korban diketahui bernama Kamdani (35). Dia merupakan pekerja proyek pembangunan SD Islam Terpadu Insan Harapan, Kelurahan Tembesi.

Kamdani terkena tembakan di paha sebelah kanan saat sedang bersantai bersama Suwito, pekerja bangunan lainnya, di lantai 3 bangunan SD tersbut. Saat itu kedunya tengah asik memandang keindahan Kota Batam dari sekolah yang terletak di atas bukit itu, sekitar pukul 20.30 WIB.

"Saat kejadian, saya dan Kamdani memang tahu ada baku tembak, Markas Brimob juga kelihatan dari atas. Suara pun terdengar dari lantai tiga yang sedang kami cor. Tapi saya dan Kamdani memilih untuk nongkrong saja tak melihat ke lokasi bentrok," ujar Suwito kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (20/11/2014). Saat itu dia sedang menunggui Kamdani di RS BP Batam, Sekupang.

Editor: Dodo