Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasien BPJS Dapat Klaim Obat di Luar Rumah Sakit
Oleh : Nurjali
Rabu | 19-11-2014 | 14:03 WIB
sosialisasi bpjs di lingga.jpg Honda-Batam
Kepala BPJS Cabang Dabo, Muheri, saat mensosialisasikan BPJS kepada RT/RW se-Singkep. (Foto: Nursali/BATAMTODAY.COM) 

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Lingga membantah bahwa pasien yang menggunakan kartu BPJS tidak dapat mengklaim obat yang dibeli di luar rumah sakit seperti yang dikeluhkan beberapa warga akhir-akhir ini.

Kepala BPJS Cabang Lingga, Muheri, menegaskan, tidak ada alasan rumah sakit untuk tidak mengganti uang bagi pengguna BPJS yang membeli obat di luar rumah sakit. Menurut Muheri, BPJS sudah membayar semuanya obat-obatan yang sesuai dengan obat-obat yang telah ditetapkan BPJS.

"Pada prinsipnya, BPJS Sudah melunasi semua obat-obatan dan biaya perobatan ke rumah sakit bagi peserta BPJS, sehingga tidak ada alasan untuk tidak dipenuhi pelayanan peserta BPJS," tegas Muheri kepada BATAMTODAY.COM saat mensosialisasikan BPJS kepada seluruh RT/RW se- Dabosingkep, Rabu (19/11/2014). 

Sementara mengenai banyaknya laporan masyarakat yang mengeluhkan tindakan rumah sakit di Lingga dan Dinas Kesehatan Lingga yang tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna BPJS yang berobat di rumah sakit, dia berjanji akan segera menanggapi masalah ini dan akan segera berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.

"Kita akan bicarakan hal ini ke RSUD, khususnya untuk obat yang tidak dapat diklaim di rumah sakit," katanya.

Sementara itu Direktur RSUD Dabo, dr Raymon, mengatakan, pihaknya selama ini tidak bermaksud untuk tidak menanggapi klaim dari pasien BPJS maupun pasien umum lainnya yang menggunakan kartu JKL atau lainnya. Namun ketersediaan obat di RSUD sendiri saat ini sering mengalami kekurangan. 

Sementara RSUD sendiri saat ini tidak dapat langsung membeli kekurangan obat tersebut karena RSUD harus berkoordinasi dulu dengan Dinas Kesehatan. "Kami selalu ingin memenuhi kebutuhan pasien, tapi masalahnya obat yang dibeli di apotek harganya jauh lebih mahal dengan harga yang ada di rumah sakit dan tertera di BPJS. Sehingga obat itu tidak bisa diklaim," katanya. 

"Selain itu ketersediaan obat di RSUD saat ini sering kehabisan. Jika ingin beli, kita harus koordinasi dengan dinas dulu karena pengadaannya di dinas," ujar Raymon. (*)

Editor: Roelan