Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Desa Tertinggal di Perbatasan akan Diurus dan Dapat Perhatian Serius Marwan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 15-11-2014 | 15:59 WIB
marwan_jafar.jpg Honda-Batam
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar

BATAMTODAY.COM, Yogyakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan ada sekitar 37 ribu desa yang kondisinya masih tertinggal, sebagian besar terletak di daerah perbatasan.


Desa-desa yang ada di perbatasan dengan negara tetangga akan diurus dan mendapatkan perhatian serius dari kementerian yang dipimpinya.

Desa-desa tersebut harus dibangun baik infrastrukturnya, pendidikan dan kesehatan. Ideologi juga harus dikuatkan terutama mengenai nasionalisme dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Masalah daerah atau desa di perbatasan itu menjadi lampu merah bagi pemerintah. Masalah perbatasan tidak boleh dikesampingkan dan harus diurus.

"Saya bertekad di kementerian yang baru ini akan mengurus desa di daerah perbatasan," kata Marwan Jafar menjawab pertanyaan wartawan seusai seminar "Membangun Indonesia dari Desa dan Pinggiran: Pelajaran dari Kabupaten Malinau Kalimantan Utara" di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (15/11/2014).

Caranya lanjut Marwan denga melakukan kerjasama di semua kementrian terutama untuk masalah pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia (SDM).

"Ideologi mengenai nasionalisme dan NKRI juga harus dikuatkan lagi," katanya.

Mengenai adanya tiga desa di Kabupaten Nunukan yang diklaim masuk Malaysia. Dia mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi secara menyeleruh dan mendalam, untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi.

Lagi-lagi soal kemiskinan, ketertinggalan dan tidak adanya perhatian serius dari pemerintah sebelumnya. Kita pelajari dulu. Jangan-jangan ada desa-desa yang lain juga," kata politisi dari Partai Kabangkitan Bangsa (PKB) ini.

Marwan mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan kunjungan di daerah-daerah perbatasan untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi.

Saat menjadi anggota DPR Komisi V, dirinya memang pernah melakukan kunjungan di daerah perbatasan. Di komisi itu dirinya mengetahui masalah-masalah pembangunan infrastruktur di daerah-daerah tertinggal.

"Saat itu kondisinya butuh perhatian yang super sangat serius, termasuk soal infrastruktur, pendidikan dan kesehatan," katanya.

Dia menambahkan jangan sampai Indoensia sebagai NKRI itu, rakyat diperbatasan tidak diperhatian di semua aspek. Padahal itu garda terdepan negara Indonesia.

Ketika ditanya apakah hal itu akibat lunturnya nasionalisme. Dia menegaskan bukan karena lunturnya nasionalisme. "Kita harus mengingatkan sejengkal apapun tanah Indonesia harus dipertahankan," katanya.

Marwan menegaskan mereka ini adalah rakyat Indonesia sehingga harus diperhatikan. Semua pikiran dan suasana kebatinannya harus mencerminkan sebagai rakyat Indonesia

"Ini memang butuh perhatian super sangat serius termasuk soal kesejahteraan. Daerah perbatasan harus dikuatkan semuanya," pungkasnya.

Editor: Redaksi