Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemuda Kepri Wajib Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 06-11-2014 | 13:20 WIB
seminar kebangsaan.jpg Honda-Batam
Pembicara Seminar Pembekalan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di Batam berfoto bersama.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasubdit Dalmas Mabes Polri, Kompol, Drs Riky F Wakano mengatakan, konflik yang terjadi di DPR RI akan bisa menular ke daerah, karena anggota dewan di DPR RI menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia, karena keberadaannya bukan anggota dewan daerah, tapi perwakilan rakyat Indonesia.

"Gara-gara lahan parkir aja bisa timbul konflik," kata Riky F Wakano dihadapan para pemuda yang menghadiri Seminar Pembekalan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di Batam, Rabu (5/11/2014).

Konflik yang terjadi adalah perubahan sosial, budaya dan akibat soal pendirian masing-masing. Riky mengingatkan bentrok antar suku di Batam. Oleh sebab itu, ego-ego individual, maupun sektoral harus dihapus, dan bersatu demi kejayaan Bangsa.

"Yang ganggu pembangunan harus disikat," kata Riky.

Seharusnya, lanjut Riky, anggota dewan baik di DPR RI maupun DPRD, dan DPD memberikan contoh yang baik agar tidak ada kota-kotak antar masyarakat. Riky menjelaskan bahwa di Indonesia kehilangan social agent, sehingga yang sepatutnya menjadi contoh justru sebaliknya berbuat hal yang kurang baik untuk dicontoh.

Riky berharap para pemuda yang tergabung dalam organisasi apapun tidak menyulut perpecahan, sebab perpecahan kecil itu akan menimbulkan dampak besar.

"Jangan terjadi bentrok antar organisasi, karena kita ini satu, Indonesia," kata Riky.

Oleh sebab itu, diminta kepada Pemuda Panca Marga (PPM) Kepri turut menjaga persatuan kesatuan Bangsa, sebab penetrasi asing untuk memecah-belah melalui cara apapun yang antara lain melalui budaya, ekonomi, dan lain-lain. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari 17.509 pulau akan sangat mudah terpengaruh oleh penetrasi asing bila tidak dibekali kekuatan individu untuk menangkisnya.

"Kita ini dekat dengan negara singapura dan Malaysia, jadi mudah jika orang asing ingin merusak jika tidak hati," kata Roni salah seorang anggota PPM.

Seminar tersebut dihadiri para mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat, dan penih-sepuh Kota Batam, termasuk para dosen dari berbagai Universitas di Batam.

Editor: Redaksi