Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Trafficking dan KDRT di Tanjungpinang Menurun
Oleh : Habibi
Rabu | 05-11-2014 | 12:55 WIB
ahmad yani bp2akb.jpg Honda-Batam
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kasus perdagangan orang atau trafficking dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Tanjungpinang pada 2014 ini mengalami penurunan.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani mengatakan untuk kasus tindak pidana perdaganagn orang di Tanjungpinang pada tahun 2013 ada sebanyak 7 kasus sementara untuk tahun 2014 nihil.

Sementara itu untuk kasus KDRT pun mengalami penurunan yang signifikan, di tahun 2013 ada sebanyak 81 kasus, sedangkan di 2014 hanya 29 kasus.

"Ada juga kasus kekerasan terhadap anak, juga turun, dari 35 kasus di tahun 2013 menjadi 4 kasus di tahun 2014 ini," ujar Ahmad Yani saat ditemui di Hotel Sampurna Jaya, Rabu (5/11/2014).

Terkait hal tersebut, untuk mencegah, Yani mengaku telah melakukan penyuluhan dan berbagai kegiatan untuk mensosialisasikan dan memberikan "warning" kepada masyarakat untuk berhati-hati dan saling menjaga dalam keluarga.

"Semoga tahun depan tidak bertambah lagi (jumlah kasus-red)," ujar Yani.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, mengharapkan hal tersebut bukanlah sebuah kegembiraan, melainkan terus berupaya untuk menjamin keselamatan masyarakat, khususnya di Tanjungpinang dari tindakan-tindakan yang merugikan oleh orang yang tidak bertanggung jawab tersebut.

"Kepada masyarakat jadilah keluarga yang selalu memperhatikan anak-anaknya, keponakannya dan seluruh keluarga besarnya. Jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan menyesal belakangan. Namun saya sangat memberikan apresiasi kepada tim gugus yang turut mengawal hal tersebut sehingga mengalami penurunan," ujar Syahrul.

Syahrul mengatakan, letak Tanjungpinang berbatasan dengan banyak negara luar memang berpotensi sebagai daerah yang menjadi target pelaku kejahatan perdagangan orang. Oleh karena itu, Syahrul mengharapkan tim gugus dan masyarakat dapat selalu waspada.

"Cepat bertindak dan cepat laporkan, itu saja kuncinya," ujar Syahrul.

Editor: Dodo