Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Tanjungpinang Alami Peningkatan
Oleh : Habibi
Rabu | 05-11-2014 | 12:39 WIB
kekerasan_terhadap_anak.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani mengakui bahwa di tahun 2014 ini kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di kota tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Yani mengatakan, untuk tahun ini ada lima kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur yang notabene dilakukan oleh orang terdekat dari anak tersebut. Sementara pada tahun 2013, dia mengatakan hanya ada satu kasus.

"Kebanyakan memang dilakukan oleh orangtua si anak dan warga di lingkungan sekitar dengan berbagai macam modus," ujar Yani saat ditemui di Hotel Sampurna Jaya, Tanjungpinang, Rabu (5/11/2014). 

Menyikapi hal itu, Pemko Tanjungpinang mengumpulkan seluruh FKPD dan SKPD yang merupakan stakeholder permasalahan tersebut dan mencari jalan keluar bagaimana hal tersebut tidak meningkat di tahun mendatang.

"Memang kita mengumpulkan jajaran tim gugus depan yang memang sudah terbentuk sejak tahun 2009 hingga hari ini, salah satunya untuk membahas tentang masalah kekerasan seksual terhadap anak yang meningkat ini," ujar Yani. 

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, saat membuka rapat koordinasi tentang  permasalahan perdagangan orang dan tindak kekerasan dalam rumah tangga tersebut mengatakan bahwa Pemko Tanjungpinang melalui BP3AKB Kota Tanjungpinang akan terus mengupayakan peningkatan pelayanan dalam menanggapi permasalahan tersebut.

Hal itu kata Syahrul, merupakan wujud pelayanan pemerintah agar masyarakat mendapatkan penanganan pelayanan pengaduan, pelayanan kesehatan, rehabilitasi sosial, penegakan dan bantuan hukum, serta pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan berdasarkan mekanisme Standar Pelayanan Minimal (SPM) terpadu dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.

"Untuk itu, memalui rapat ini, kepada seluruh tim gugus tugas,  agar dapat menghasilkan ide-ide yang cemerlang serta berkomitmen dalam menangani permasalahan tersebut yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, permasalahan ini adalah PR kita semua yang harus kita selesaikan bersama-sama, sehingga dengan keberadaan tim ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, saya juga berharap berharap kegiatan ini bukan hanya kegiatan seremonial saja, namun harus ada aksi atau tindakan di masyarakat," tutur Syahrul.

Editor: Dodo