Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dihadiri Rombongan PDRM

Polda Kepri Gelar Simulasi Khusus Penanganan Demo
Oleh : Gokli
Rabu | 05-11-2014 | 12:14 WIB
simulasi_pengamanan_polda.jpg Honda-Batam
Simulasi khusus penanganan unjuk rasa oleh Polda Kepri id depan Kantor Wali Kota Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Jajaran Polresta Barelang bersama Polda Kepri melakukan simulasi khusus penanganan unjuk rasa atau demonstrasi dalam skala kecil maupun besar yang sampai melibatkan ribuan massa, di depan Kantor Wali Kota dan DPRD Batam, Rabu (5/11/2014) pagi.

Simulasi yang melibatkan sedikitnya 561 personel Polisi itu berlangsung sejak pukul 08.00-10.30 WIB. Dalam simulasi itu ditunjukkan bagaimana kesiapan Polisi mengamankan jalannya unjuk rasa mulai dari tingkat Polisi Sektor (Polsek), Polresta Barelang, ketika jumlah massa makin bertambah, sampai dengan menerjunkan Pasukan Anti Huru-Hara (PHH) Brimob Polda Kepri ketika situasi unjuk rasa tidak terkendali.

Tampak dalam simulasi itu, ratusan personel menggunakan tameng melakukan pagar betis di saat massa pengunjuk rasa mencoba menerobos masuk Kantor Wali Kota Batam. Begitu juga ketika massa pengunjuk rasa tak terkendali sampai melakukan pengerusakan fasilitas.

Tak hanya penanggulangan demonstrasi, personel Brimob Polda Kepri juga melakukan simulasi penanganan teror yang melakukan penyanderaan terhadap Ketua DPRD Batam. Pasukan yang mempunyai kemampuan khusus itu diterjunkan untuk menyelamatkan sandera dan melumpuhkan pelaku.

Ketika Ketua DPRD Batam berhasil diselematkan, tiba-tiba saja terdengar suara ledakan bom di halaman Gedung DPRD. Saat itu juga, pasukan penjinak bom (Jibom) Brimob Polda Kepri melakukan penyisiran ke Gedung DPRD Batam.

Setelah dilakukan penyisiran oleh anggota Jibom yang sudah dilengkapi peralatan khusus menemukan satu bom di dalam satu kotak yang sudah siap meledak. Bom tersebut berhasil dievakuasi ke luar gedung untuk diuraikan.

Simulasi tersebut juga dihadiri rombongan dari PDRM yang sedang melakukan pertukaran dengan personil Polda Kepri. Rombongan PDRM itu masing-masing Acp HJ. Zainuddin Bin Zainal sebagai ketua, Supt. Datin Wan Safiah Bt.Hj. Wan Ahmad sebagai wakil, sedangkan delapan orang sebagai anggota, Supt Mohhd Taib Bin HJ.Ahmad, Supt. Muhammad Azlin Bin hJ.Sadari, Supt Khairy Bin Abdul Kadir, Dsp Lam Yook Chai, Dsp Adzli Bin Abu Shah, Asp Nor Zaleha Bt. Ismail, SASP Normah Bt Dun, Insp. Al Husin Bin Halil.

Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Kepri, Komisaris Besar Polisi Hadi Purnomo, menyampaikan simulasi itu untuk melatih kekuatan Kepolisian untuk menghadapi unjuk rasa, mulai dari massa sekala kecil maupun skala besar. Ia juga menyampaikan ketika pengunjuk rasa tak terkendali, maka Polisi akan melakukan tindakan melumpuhkan.

"Ketika jumlah massa kian banyak dan situasi tak terkendali, maka PHH Brimob Polda Keri yang akan mengambil alih," jelas dia.

Simulasi yang dilakukan Polda Kepri itu, lanjut Hadi akan dipelajari dan dikaji oleh personel PDRM untuk mereka adopsi di Malaysia."Mereka dapat melihat langsung bagaimana penanganan yang kita lakukan," ujar dia.

Sementara itu, ketua rombongan PDRM, Acp HJ. Zainuddin Bin Zainal, menyampaikan kegagumannya melihat penanganan yang dilakukan Polisi ketika jumlah massa pengunjuk rasa tak terkendali. Pihaknya, kata dia, sangat tertarik dengan upaya mengurai konsentrasi massa secara bertahap seperti yang dilakukan dalam simulasi tersebut.

"Mengurai konsentrasi pengunjuk rasa bukan perkara mudah. Ini sangat bagus," puji dia.

Diakui Zainuddin, pihaknya sudah melihat banyak perkara baru yang tak biasa dijumpai di Malaysia. Terlebih saat dilakukan penyelamatan sandera dan penanganan bom oleh personil Jibom Brimob Polda Kerpi.

"Ini akan kami bawa ke mahkamah, sebagai bukti dalam studi kami," tutup dia.

Editor: Dodo