Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Solar dan Bensin di Anambas Sering Langka di Penghujung Tahun
Oleh : Nursali
Selasa | 04-11-2014 | 17:57 WIB
ilustrasi_bbm.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Kelangkaan solar dan bensin di Kabupaten Kepulauan Anambas kerap terjadi di penghujung tahun. Akibatnya banyak aktivitas warga yang terhambat karenanya terlebih lagi bagi para warga Anambas yang mayoritas bekerja sebagai nelayan. Bahkan dengan kelangkaan BBM tersebut pendapatan para nelayan Tarempa turun drastis.

"Kemarin, Bang, waktu solar lancar, kami dapat 500 peti dalam tujuh malam. kira-kira dalam hari hari itu kami dapat 50 ton," kata Tewang (42), warga Tarempa, kepada BATAMTODAY.COM di Pelabuhan Bukit Raya, Selasa (4/11/2014).

Pria yang biasa disapa Enrik tersebut menjelaskan, kelangkaan solar ini sangat mempengaruhi pendapatannya sebagai nelayan. Bahkan dirinya menerangkan, dengan hasil tangkapnya di laut dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyisakan sedikit uang untuk keperluan mendatang.

Namun dengan kelangkaan solar, ia harus merelakan dirinya untuk menganggur sampai BBM tersebut tersedia. "Malah informasinya, kami mau dikasih solar 10 liter. Kalau segitu sampai di mana, Bang?" ujarnya.

Menurutnya, ketersediaan solar ini sangat membantu perekonomian masyarakat terlebih lagi hampir seluruh masyarakat Kabupaten Anambas ini sebagai nelayan. Apalagi pada musim di penghujung tahun adalah musim di mana para nelayan tengah memanen ikan tengiri, meskipun nelayan Anambas ini masih menggunakan alat pancing tradisional.

"500 peti itu, Bang, kami dapatkan bukan pakai jaring atau kapal-kapal canggih. Kami hanya pakai pancing dan rawai. Mending minyak itu naik, tapi barang itu tetap ada daripada minyak tak juga naik tapi tak jelas minyak tu sampai sekarang," katanya.

Dia yakin, jika solar tersedia, pedapatan nelayan juga stabil. "Saya pernah, Bang, untuk mengirim ikan ke Pinang (Tanjungpinang, red) saya beli lagi ikan dari kawan-kawan saya. Saya pernah tarik uang dari bank Rp200 juta. Pagi saya ambil, sorenya sudah habis untuk bayar ikan di musim seperti ini," bebernya lagi.

Kelangkaan bensin juga dirasakan oleh para warga Tarempa. BATAMTODAY.COM juga sering kesulitan mendapatkan bensin di setiap penghujung tahun.

Pedagang bensin eceran juga tak lagi menjual dagangannya. Akibatnya, tak jarang warga Tarempa menunda aktivitasnya untuk beberapa saat hingga hadirnya bensin tersebut kembali tersedia atau mereka menempuh dengan berjalan kaki sementara kendaraan mereka terpaksa diparkirkan di rumahnya.

Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra, yang dikonfirmasi terkait kelangkaan BBM bersupsidi ini tengah menunggu kebijakan dari pemerintah. ia juga tidak membantah akan sulitnya mendapatkan BBM tersebut bahkan dirinya juga sering mendapati keluhan masyarakat terkait hal ini.

"Saya sudah dapati informasi mengenai kelangkaan ini. Saya pikir perlu ada terobosanlah. Jangan sampai hal ini terus dibiarkan hampir tiap tahun," ujar politisi PDI-P ini kepada pewarta di gedung DPRD Anambas.

"Kita akan buat Pansus kalau ada kecenderungan seperti itu. Tapi kita lihat dulu. Kemarin kan ada juga rapat evaluasi antara Kabag Ekonomi dengan Komisi II," pungkasnya. (*)

Editor: Roelan