Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Tes Urine, Empat Pelajar SMA di Tarempa Positif Gunakan Narkoba
Oleh : Nursali
Kamis | 30-10-2014 | 18:37 WIB
2606TesUrine.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Empat orang siswa sekolah menengah di Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, positif menggunakan narkoba jenis ganja dan shabu. Itu diketahui dari hasil tes urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di salah satu SMA di Tarempa, Kamis (30/10/2014).

Sebelumnya, Badan Kesatuan Berbangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Kepulauan Anambas dan BNN Kepri melakukan sosialisasi terlebih dahulu tentang dampak dari penggunaan zat adiktif tersebut beberapa waktu lalu. Sebanyak 170 orang siswa di kelas XII SMA mengikuti sosialisasi tersebut.

"Sebelum pelaksanaan tes urine dilakukan, ada sosialisasi dari BNN Kepri yang menyampaikan dampak dari penggunaan narkoba itu apa. Mulai dari hal yang terkecil, sampai adanya jenis narkoba lainnya," ujar Mirwansyah, Kepala Bakesbangpol Anambas, kepada pewarta.

Dia menjelaskan, tes urine tersebut akan memeriksa semua jenis bahan-bahan adiktif, seperti ganja, shabu, ekstasi, morfin, hingga jenis benzo (alkohol). Selain para siswa, sejumlah pegawai pemerintah dari perwakilan SKPD juga ikut dalam sosialisasi dan dilakukan pemeriksaan tes urine.

"Ini baru tahap awal, memang hingga kini hasilnya semua pegawai negatif, tidak ada pemakai. Untuk di Kesbangpol sendiri semuanya negatif, tidak ada yang memakai," ujar Mirwansyah.

Ia berencana untuk ditahap berikutnya seluruh aparatur pemerintahan Kabupaten Kepulauan Anambas juga harus dapat melakukan serta mengetahui mengenai penyuluhan tentang narkoba dan uji tes urine. "Harapan kita semua, ASN di Anambas bebas dari narkoba," harapnya.

Sementara itu, staf Bidang Pencegahan BNN Kepri, Syawaluddin, mengatakan, keempat siswa yang terindikasi menggunakan narkoba tersebut dikarenakan ketidaktahuan mereka akan bahaya menggunakan narkoba. Sehingga berawal dari coba-cobalah para siswa tersebut lalu ketagihan.

"Mereka (siswa, red) merespon dan menanggapi saat melakukan sosialisasi. Mereka juga mengaku pernah melihat salah satu alatnya, seperti bong," ujarnya. (*)

Editor: Roelan