Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengintip Tren Akuakultur di Jerman
Oleh : Redaksi
Rabu | 29-10-2014 | 08:25 WIB
akuakultur_dw.jpg Honda-Batam
Teknologi akuakultur yang dikembangkan di Jerman. (Foto: Deutsche Welle).

BATAMTODAY.COM - Ikan laut semakin langka. Padahal ikan terus dicari oleh konsumen. Sehingga mulai bermunculan bisnis akuakultur di Jerman yang seringnya dikelola paralel dengan program energi alternatif.
 

Ikan yang dibudidayakan di kolam tidak banyak menuntut. Hanya perlu sedikit air, satu kilogram pakan, dan 150 hari di kolam penangkaran. Setelah itu ikan jenis lele Afrika ini cukup besar untuk dipanen. Peternak ikan harus memastikan suhu air selalu konstan 28 derajat Celsius.Ikan eksotis ini terbiasa dengan suhu panas seperti di Afrika.

Instalasi biogas milik petani Bernd Pommerehne memastikan terjaganya suhu tersebut. "Air kolam ditampung dan semua akan digunakan kembali. Seperti untuk mengairi ladang pertanian. Ini bermanfaat untuk sirkulasi material. Di ladang akan ditanam jagung, yang hasilnya akan diolah instalasi biogas untuk memproduksi listrik dan panas", jelas Pommerehne.

Produk sampingan
Instalasi biogas khusus dibangun untuk budidaya ikan. Subsidi dari pemerintah untuk instalasi pembangkit energi menguntungkan peternak. Bisnis ikan lele adalah "produk sampingan" program energi alternatif di Jerman. 60 instalasi semacam itu sudah dibangun. Lima tahun ke depan targetnya ada 600.

Stefan Schwabbaeuer, pimpinan bagian pemasaran Fischgut Nord, yakin akan boom akuakultur di Eropa. "Untuk jangka menengah ini model yang menguntungkan. Karena pada dasarnya, konsumsi ikan akan meningkat. Investor akan mencari sumber pemasukan baru. Model ini sesuai, karena bisa dikembangkan jika bisnis ikan sudah mapan."

Masakan ikan hasil akuakultur
Di sini masalahnya. Koki Jürgen Neumann misalnya, sudah menawarkan menu ikan lele Afrika sejak beberapa tahun. Tapi, para pelanggannya baru membeli, setelah ia mempromosikan sajian ikan hasil budidaya akuakultur sebagai langkah, melawan penangkapan berlebihan ikan laut. "Bahwa ikan laut harus dilindungi, sudah banyak yang menyadarinya. Penting untuk menjaga kelestarian laut. Akuakultur, tempat ikan dibudidayakan, turut berperan dalam upaya melindungi laut."

Para tamu restoran yang menggemari masakan ikan sepertinya harus membiasakan diri dengan santapan hasil budidaya. Karena ikan dari laut di masa depan akan semakin jarang dan mahal.

Sumber: Deutsche Welle