Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siswi MTs At Taqwa Tanjunguban Tewas Tenggelam karena Ingin Selamatkan Adiknya
Oleh : Harjo
Selasa | 28-10-2014 | 16:47 WIB
jenazah_fitri_dimakamkan.jpg Honda-Batam
Jenazah Fitri yang tenggelam di tambang pasir Gunungkijang saat dibawa ke pemakaman. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Jenazah Fitri Kurniati (14), siswi kelas IX MTs At Taqwa Tanjunguban Utara, yang tewas tenggelam di kolam bekas  tambang pasir di kawasan Danau Biru, Desa Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang, Senin (27/10/2014) kemarin, dimakamkan Selasa (28/10/2014) pagi tadi. Para guru dan puluhan teman sekolahnya serta sejumlah warga sekitarnya terlihat melayat.

Fitri yang dikenal rajin dan pintar di sekolahnya, dimakamkan di pemakaman warga Kampung Sekera.

Salah seorang teman sekelas almarhumah, Lara yang hadir dalam pemakaman tidak bisa menutup kesedihannya saat mengikuti prosesi pemakaman. Dia mengaku temannya itu meninggal dari pihak keluarga Fitri.

Dari informasi itu, kata Lara, Fitri  tenggelam bukan karena ingin berenang, tetapi ingin memancing ikan bersama adiknya, Anisa Riskita Putri (10), yang masih duduk kelas IV SD. Saat itu Anisa terpeleset dan tercebur. Saat itulah Fitri menolongnya.

"Tujuannya untuk menolong  adiknya, ternyata Fitri tak mampu menyelamatkan diri dan langsung tenggelam ke dalam air yang cukup keruh," katanya.

Lara menyampaikan, pada saat tenggelam, adiknya berteriak meminta tolong kepada ayahnya yang sedang bekerja menambang pasir. Namun karena suara mesin sedot pasir begitu kuat, suara teriakan adiknya tidak terdengar ayahnya.

"Karena tak didengar teriakannya, adiknya lantas berlari menuju tempat ayahnya bekerja dan mengatakan sang kakak tenggelam. Dengan cepat ayahnya berusaha menyelamatkan anaknya yang sudah tenggelam di dasar kolam sedalam 3 meter itu. Setelah menyelam beberapa kali akhirnya Fitri ditemukan dan berhasil dinaikan ke darat," ucapnya menirukan keterangan dari adik korban.

Sementara itu, salah satu guru MTs At Taqwa Tanjunguban Utara, Nurhalimah, mengaku sangat berduka atas kepergian anak didiknya yang dikenal rajin dan pintar tersebut.

"Dia (Fitri) itu anaknya pendiam namun rajin. Kalau disuruh belajar atau sholat langsung dikerjakan," ucapnya sambil menatap jenazah anak didiknya yang sedang dibawa menuju pemakaman.

"Kami  tidak menyangka, dia  akan pergi secepat ini, padahal pada hari Jumat lalu ia mengirim pesan singkat melalui ponsel kepada beberapa guru yang berisi tentang izin untuk tidak masuk sekolah pada hari Senin karena ada urusan keluarga," tambahnya.

Seperti diberitakan, Fitri Kurniati  (14), siswi MTs At Taqwa Kelurahan Tanjunguban Utara, Bintan Utara, tewas setelah tenggelam di bekas galian pasir di Galangbatang, Kecamatan Gunungkijang, Senin ( 27/10/2014) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Fitri sempat dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.

Kasatreskrim Polres Bintan, Ajun Komisaris Polisi Suhardi Heri Heryanto, mengatakan, polisi sudah menerima laporan mengenai tewasnya siswa tersebut. Dia mengatakan, korban sempat berenang di kolam bekas galian pasir itu bersama adiknya, Anisa Riskita (10). Keduanya bermain tanpa sepengetahuan orang tua mereka.

Suhardi menambahkan, Muhammad Nurlizan, orang tua korban, mengetahui kalau kedua putrinya sudah tenggelam di kolam tersebut. Keduanya pun segera dibawa ke puskesmas.

"Saat ditolong oleh orang tuanya dari tempatnya tenggelam, korban menghembuskan nafasnya. Sementara adik korban masih bisa diselamatkan. Sampai sejauh ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab meninggalnya korban di bekas galian pasir tersebut," ujar Suhardi. (*)

Editor: Roelan