Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Pengukuran Lahan Sengketa TNI AL dan Warga di Tanjunguban Tak Kunjung Disampaikan
Oleh : Harjo
Senin | 27-10-2014 | 14:01 WIB
sudut kota tanjunguban.jpg Honda-Batam
Salah satu sudut kota Tanjunguban. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM

)BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Sengketa lahan antara TNI AL dan warga di delapan kampung di Tanjunguban Kota, sudah berpuluh tahun tak juga rampung. Belakangan, warga di delapan kampung itu didesak agar pindah karena pihak TNI AL akan mendirikan bangunan di lahan yang ditempati itu.

Hendro Suseno, salah seorang Kampung Payalebar, menuturkan, terakhir kali Pemerintah Kabupaten Bintan bersama pihak TNI AL sudah melakukan pengukuran terhadap lahan yang menjadi sengketa tersebut pada Juni dan Juli lalu. Tetapi hasil pengukuran yang dijanjikan akan disampaikan pada Agustus 2014, belum juga terealisasi hingga ujung Oktober.

"Dulu waktu diukur katanya sekitar satu bulan kemudian akan ada kejelasan terkait penyelesaian lahan yang bersengketa. Apakah ada relokasi atau ganti rugi, warga hanya bisa menunggu, dengan harapan agar permasalahan yang sudah turun-temurun ini. Bisa ada jalan keluarnya dan warga tidak terus hidup dalam kekhawatiran lagi," ujar Hendro kepada BATAMTODAY.COM, Senin (27/10/2014).

Camat Bintan Utara, Hasfi Handra, mengakui lahan yang disengketakan itu sudah diukur. "Tapi untuk hasilnya tim melaporkannya kepada bupati," katanya.

Sementara Asisten Bupati Bintan Bidang Pemerintahan, M Hendri, yang dihubungi terpisah berjanji akan memberikan informasi hasil dari pengukuran lahan oleh tim dalam waktu dekat. "Sekarang saya lagi di luar, nanti setelah pulang ke Bintan akan kita sampaikan," janjinya. (*)

Editor: Roelan