BATAMTODAY.COM - SUKSES di tablet Kindle Fire, belum tentu Amazon menuai hasil serupa di bisnis smartphonenya. Sebaliknya, smartphone Fire Phone malah disebut-sebut sebagai produk gagal.

Amazon memang tidak merilis secara terperinci jumlah penjualan Fire Phone. namun perusahaan menyebutkan dalam laporan Q3 (23/10/2014) bahwa ada jumlah penurunan menembus USD170 juta terutama yang berkaitan dengan inventori dan biaya pemasok.

Imbasnya, saham Amazon turun 11 persen dalam perdagangan after-hour (setelah pasar tutup). Di samping itu, Amazon juga harus menelan kekecewaan melihat onggokan smartphone tidak laku terjual sebesar USD83 juta di gudang perusahaan.

Beberapa firma independen pernah mengatakan kalau penjualan Fire Phone berjalan sangat lambat. Salah satu faktor kemerosotan smartphone adalah karena kesan eksklusif yang coba ditawarkan Amazon. Padahal, di dalam Fire Phone bahkan tidak tersedia Google Play, wadah berisikan aplikasi-aplikasi menarik untuk dimasukkan ke smartphone Android.

Keunggulan Fire Phone hanya ada pada teknologi Dynamic Perspective dan Firefly, serta integrasi dengan layanan-layanan Amazon yang lain. Namun sayangnya teknologi-teknologi itu sebenarnya belum bisa digunakan secara optimal. Belum banyak aplikasi yang mendukung penggunaan Dynamic Perspective yang sedikit mirip dengan tampilan 3 Dimensi.

Adapun untuk Firefly, beberapa kali ditemukan kasus kalau aplikasi yang seharusnya bisa mengenali barang tersebut tidak bisa mengenali barang dengan tepat. Malahan, review ponsel kebanyakan mengantongi rating 2 saja dari 5 bintang pilihan.

Amazon sempat melakukan beberapa cara untuk sedikit menaikkan penjualan Fire Phone, agar mereka tidak terlalu rugi dalam produksi smartphone ini. Cara pertama adalah dengan menurunkan harga Fire Phone hingga hanya USD1 atau sekitar Rp11.000 dengan tambahan kontrak yang harus dilunasi selama beberapa bulan ke depan. Di awal masa penjualan, Amazon membanderol Firephone seharga USD199. (*)
 
Sumber: selular.co.id