Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Larang Wartawan Abadikan Proses Penggerebekan

Kasi Pidum Kejari Karimun Digerebek Warga Saat Bermesum Ria
Oleh : Khoiruddin Nasution
Selasa | 21-10-2014 | 08:47 WIB
2014-10-21 09.06.13.jpg Honda-Batam
Rumah kontrakan Kasipidum Kejari Karimum, LH, di Perumahan BTN Sidorejo Indah, Kecamatan Karimun, tempat LH sering bermesum ria hingga digerebek warga, Minggu (19/10/2014) dinihari.

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Karimun, LH, digerebek puluhan warga yang menduganya sedang bermesum ria bersama seorang wanita di Perumahan BTN Sidorejo Indah, Kecamatan Karimun, Minggu (19/10/2014) dinihari.


Ketua RT 04/RW 03 Kelurahan Lubuk Semut, Rido Haryono, di Tanjung Balai Karimun mengatakan, penggerebekan tersebut merupakan puncak kekesalan warga yang sudah lama mencium perilaku LH yang sering membawa wanita ke rumah kontrakan di Blok G nomor 10.

"Kalau 'main' jangan di perumahan warga, tidak bermoral namanya. Sebagai jaksa, dia seharusnya menunjukkan contoh yang baik. Biasanya jaksa menyidangkan orang, tapi kali ini warga yang 'menyidangkan' jaksa," kata Rido, usai dimintai keterangan terkait penggerebekan tersebut, di Mapolsek Tanjung Balai.

Diceritakan, proses penggerebekan berlangsung mencekam dan alot. Saat itu sekitar pukul 01.30 WIB, setelah LH dengan seorang wanita tiba di kediamannya, berboncengan dengan satu sepeda motor. Warga mengepung rumah LH tak lama setelah lampu teras depan rumah LH padam.

Rido selaku ketua RT, dalam penggerebekan itu langsung menggedor pintu rumah seraya meminta LH keluar. Namun LH tidak juga keluar rumah, hingga membuat warga kesal dan menggembok terali besi pintu bagian depan samping, dengan tujuan agar LH tidak bisa keluar.

Seorang warga yang turut dalam penggerebekan itu menuturkan, warga di perumahan itu resah karena komplek mereka dijadikan tempat mesum oleh aparat penegak hukum.

"Kami resah, setiap bawa wanita lampu depan dimatikan. Kami minta keluar baik-baik, atau kami tunggu sampai pagi biar heboh sekalian," ucapnya.

Sejam kemudian, beberapa polisi dari Polsek Tanjung Balai tiba di lokasi. Selain itu sejumlah pegawai dan jaksa dari Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun juga turut  berdatangan.

Usai berunding dengan warga, polisi akhirnya mengawal LH keluar dari rumahnya. LH mengenakan tutup kepala dan wajah saat keluar dengan dikawal polisi ke Mapolsek Tanjungbalai. Sedangkan wanita yang bersamanya saat itu, dengan menutupi wajahnya pakai helm, turut diamankan menuju mobil patroli polisi.

Tokoh masyarakat, Suparyanto, menyayangkan ulah LH sebagai aparat penegak yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

"Dia bawa wanita bukan kali ini saja. Kadang wanita itu datang sendiri, lalu lampu depan rumah dimatikan. Wanita itu biasanya baru pulang menjelang pagi," kata Suparyanto.

Ia mengatakan, LH saat dimintai keterangan di Mapolsek Tanjungbalai mengakui perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

"Ini peringatan bahwa daerah ini bukan daerah tak bertuan. Ada aturan dan moral yang harus dijunjung tinggi," kata dia.

Sementara itu, Kapolsek Tanjung Balai, AKP Syafruddin Dalimunthe, tidak mengangkat telepon selulernya ketika dikonfirmasi terkait penggerebekan tersebut.

Larang Wartawan Abadikan Proses Penggerebekan
Seorang pegawai Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun mencoba merampas kamera wartawan Batam Pos, Tri Haryono, yang hendak mengabadikan LH saat dibawa ke luar dari rumahkontrakannya dengan digiring oleh dua anggota polisi.

"Kamera saya mau dirampas. Untung saya pegang kuat-kuat sehingga tidak jatuh," kata Tri Haryono.

Selain hendak dirampas kameranya, seorang pegawai Kejari Tanjung Balai Karimun lainnya melontarkan kalimat bernada mengancam ketika Tri Haryono memotret LH.

"Anda siapa? Ngapain di sini. Jangan diambil fotonya. Tolong ya, kita kan sama-sama tahu," kata pegawai kejaksaan sambil menurunkan dengan paksa kamera Tri Haryono yang siap menjepret LH.

Akibatnya, Tri Haryono kehilangan momen untuk memotret LH saat digiring polisi dari dalam rumahnya tersebut. "Saya hanya dapat beberapa foto gara-gara kamera saya hendak dirampas," kata dia mengakhiri.

Editor: Redaksi