Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ambok Dikenal sebagai Sosok Humoris
Oleh : Hadli
Senin | 20-10-2014 | 18:03 WIB
Ambok ketika masih hidup.JPG Honda-Batam
Foto almarhum Ambok semasa hidupnya. (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ambok Maik (37) yang diduga menjadi korban mutilasi dikenal tetanggnya RT 06/RW 03, Kavling Nongsa, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, sebagai sosok humoris. Oleh warga, Ambok diketahui sebagai petani sayuran.

Hal itu berdasarkan pengakuan Agus Supriyanto, Ketua RT06/RW03 Kavling Nongsa kepada BATAMTODAY, yang tinggal tidak jauh dari rumah korban. Bahkan, warga tidak percaya jika Ambok telah hilang, sehari setelah ayah dua anak ini tidak kunjung pulang ke rumah. 

"Orangnya humoris, selalu canda tawa sama saya termasuk warga lainnya. Tapi tetangga tidak yakin saat saya sampaikan kepada warga pada Jumat (17/10/2014) sore bahwa Ambok hilang,"  ujarnya, Senin (20/10/2014).

Agus mengatakan, Ambok merupakan petani sayuran di sekitar lapangan golf Tering Bay, Nongsa. Kurang lebih 10 tahun atau sejak 2004 ia tinggal di pemukiman Kavling Nongsa bersama keluarganya.

Bahkan, menurut Agus, Ambok tidak pernah bermasalah di lingkungannya, termasuk dengan istrinya ketika ia pamit terakhir kali menggunakan ponsel untuk Jembatan I Barelang.

Sementara itu, pantauan di kediaman alamrhum  sekitar pukul 16.35 WIB, istri Ambok, Sartika atau biasa disapa Tanri, mengenakan baju hitam dengan jilbab oranye kecokelatan dengan celana motif bunga-bunga tidak dapat membendung tangis ketika turun dari mobil Toyota Avanza warna silver yang ditumpanginya dari RSBP Batam, tempat almarhum suaminya divisum dan diotopsi.

Sementara, warga sekitar sudah bersiap menunggu jenazah korban, yang sebelumnya ditemukan tanpa kepala terbungkus dalam karung di Pulau Pumpun, dengan mendirikan tenda seadanya.


Mayat Ambok Maik ditemukan terbungkus dalam karung di daerah Pulau Pumpun, Barelang, Minggu (19/10/2014) siang. Karung berisi mayat Ambom pertama sekali ditemukan oleh Amran (38), saat hendak mencari gonggong (siput laut), tersangkut di pohon bakau.

Karung yang dililit seutas tali dan kabel itu diketahui berisi mayat setelah Amran melihat jari kelingking kaki sebelah kiri keluar dari sela-sela karung.

"Awalnya saya mau cari gonggong. Saya lihat ada karung nyangkut di pohon bakau. Anggapan saya karung itu berisi karet, tapi bentuknya aneh. Karena penasaran saya dekati, ternyata ada jari kelingking yang keluar dari sela-sela karung itu," kata Amran di Tanjung Banun.

Mengetahui karung tersebut berisi mayat, Amran langsung pulang menemui sepupunya, Karim. Bersama warga lainnya, mereka kembali ke lokasi ditemukannya mayat tersebut.

Menggunakan sampan, mayat di dalam karung itu ditarik ke Tanjung Banun. Tiba di Tanjung Banun, karung berisi mayat itu diikat ke tiang pancang, lantas dilaporkan ke Polsek Galang.

"Kami gak tahu itu mayat laki-laki atau perempuan, karena tak ada yang berani buka sampai Polisi datang," jelas dia.

Tak lama setelah dilaporkan ke Polisi, Tim Identifikasi dari Polresta Barelang tiba di lokasi. Mayat tersebut langsung dievakuasi ke Rumah Sakit BP Batam di Sekupang. (*)

Editor: Roelan