Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenalkan Daerah, Ratusan Siswa Sekolah Maitreyawira Batam Kunjungi Tanjungpinang
Oleh : Habibi
Sabtu | 11-10-2014 | 13:17 WIB
LNKY1459.jpg Honda-Batam
Rombongan siswa dari Sekolah Maitreyawira Batam berfoto bersama Wali Kota Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ratusan siswa dari Sekolah Maitreyawira Batam mengunjungi kantor Wali Kota Tanjungpinang, Jumat (10/10/2014). Selain kantor wali kota, para siwa yang berjumlah sekitar 150-an orang itu juga berkunjung ke tempat-tempat bersejarah di Tanjungpinang sebagai bagian dari kegiatan study tour.

Ketua rombongan, Mitha, mengatakan tujuan dilakukannya study tour ini adalah sebagai salah satu upaya dalam proses belajar mengajar. Menurutnya, banyak hal yang bisa dipelajari di Kota Tanjungpinang. Terlebih tentang alam dan peninggalan bersejarahnya daripada di Batam.

"Sebagai sekolah yang mayoritas anak didiknya beretnis Tionghoa, agak mengalami sedikit kesulitan dalam menumbuhkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta Tanah Air. Karena, kebanyakan siswa lebih tahu tentang Singapura, Thailand, dan bahkan negara lain ketimbang daerah sendiri. Makanya kita mengajak ke Tanjungpinang untuk melihat tempat-tempat bersejarah agar mereka juga mengerti," ujar Mitha.

Karena itu, kata dia, dengan membawa siswa ke lokasi langsung tempat sejarah budaya Kepulauan Riau khususnya di Kota Tanjungpinang, dapat membangkitkan rasa nasionalisme di kalangan siswa. Masih banyak sejarah alam dan budaya yang menarik untuk diketahui siswa selain negara lain.

Antusiasme siswa dalam kunjungan tersebut disambut langsung oleh Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah. Mereka bersemangat dalam mengajukan pertanyaan. Lis sendiri dengan sabar menjawab satu per satu pertanyaan yang diajukan.

Di sela-sela jawaban, Lis tak lupa berpesan agar siswa harus mencintai budaya lokal karena menuntut ilmu adalah bekal masa depan. "Siswa yang baik harus mencintai sejarah budaya daerahnya juga, karena kalian adalah cikal bakal pemimpin masa depan. Siapa tahu kedepannya nanti ada siswa sekolah Maitreyawira Batam yang jadi wali kota juga," ujar Lis.

Lis menegaskan, walaupun mereka beretnis Tionghoa, bukan berarti mereka lain dari masyarakat yang lain. Lis berpesan agar siswa tidak membeda-bedakan warna kulit.

"Etnis Tionghoa atau Jawa atau Padang, atau etnis mana saja tidak memiliki perbedaan. Kita punya hak dan kewajiban yang sama untuk membangun daerah tempat tinggal kita, khususnya Kepri. Jadi, walaupun kalian nanti akan melanjutkan sekolah ke luar negeri, harus tetap ingat kampung halaman," pesan Lis. (*)

Editor: Roelan