Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jokowi Pastikan Hadiri HPN 2015 di Kepri
Oleh : Saibansah Dardani
Kamis | 09-10-2014 | 08:14 WIB
pleno_pwi.jpg Honda-Batam
Sekjen PWI Hendry Ch. Bangun sedang memimpin Rapat Pleno PWI Pusat membahas pemantapan rangkaian agenda HPN 2015 di Kepri. 

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo sudah menyatakan kesediaannya untuk menghadiri Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2015 di Provinsi Kepri. Kesediaan itu diungkapkan sendiri oleh Jokowi kepada Ketua Dewan Pers Bagir Manan, belum lama ini.

Demikian ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch. Bangun saat memimpin Rapat Pleno yang membahas serangkaian agenda HPN 2015, Selasa 7 Oktober 2014 di Kantor PWI Pusat di Kebon Sirih Jakarta. "Presiden Jokowi sudah menyatakan bersedia hadiri HPN di Kepri," tegas Hendry Ch. Bangun.

Selain itu, Rapat Pleno yang dihadiri oleh sejumlah tokoh pers nasional, seperti Tarman Azam, Sofyan Lubis, Tribuana Said, Sabam Siagian dan Marah Sakti Siregar serta puluhan pengurus PWI Pusat lainnya itu membahas agenda tunggal, rangkaian kegiatan HPN 2015 Kepri.

Penasehat PWI Pusat, Tribuana Said, menyoroti agenda konvensi HPN 2015 Kepri. Menurutnya, ada dua relevansi soal MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Yaitu, pertama, Batam itu dari dulu adalah bagian dari pertumbuhan Segitiga SIJORI (Singapura, Johor dan Riau). "Soal ini, kita minta kepada Presiden Jokowi untuk menyinggung, apakah SIJORI ini masih relevan dan bermanfaat bagi masyarakat," tutur Tribuana Said.

Kemudian, tambah Tribuana, yang kedua adalah, sejauh ini dirinya melihat, kelemahan ASEAN itu tidak ada partisipasi rakyat. Dalam beberapa pertemuan ASEAN yang hardir adalah para birokratnya saja. Padahal, PWI yang terlibat dalam pembentukan ASEAN, saat ini sudah tidak diajak lagi. Inilah yang menjadi kritik kita kepada ASEAN.

Sementara mengenai agenda mengupayakan Pulau Penyengat agar masuk sebagai warisan budaya dunia. Pihak PWI Pusat sudah berkoordinasi dengan pihak UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).

Rita Sri Hastuti, Komisi Pendidikan PWI Pusat mengungkapkan, pihak UNESCO menyambut baik keinginan Pemerintah Provinsi Kepri memasukkan Pulau Penyengat menjadi warisan dunia. "Kita sudah bertemu dengan pihak UNESCO untuk menyampaikan keinginan memasukkan Pulau Penyengat sebagai warisan dunia," ungkap Rita Sri Hastuti.

Selain itu, Rapat Pleno juga tertarik para kegiatan konvensi dan workshop jurnalisme maritim. Karena masalah kemaritiman di Kepri memiliki nilai strategis. Seperti diungkapkan mantan Ketua PWI Pusat Tarman Azam, saat ini ada kegelisahan di Provinsi Kepri, bagaimana besarnya potensi laut mereka bisa tergarap dengan baik. Jadi, mereka ingin memanfaatkan laut sebesar-besarnya. Pemanfaatan sumber daya laut Kepri itu sama dengan Indonesia, kalau industri kita tidak mampu mengolahnya ya percuma.

"Tapi, kalau Kepri berhasil, maka itu akan memberikan sumbangan yang luar biasa bagi Indonesia. Karena ini menyangkut nasib 6 provinsi kepulauan di Indonesia lainnya. Tinggal bagaimana memaksimalkan Workshop Jurnalisme Maritim," tutur Tarman Azam.

Bahkan, dalam rapat pleno tersebut, Hendri Ch. Bangun mengusulkan agar masalah kemaritiman ini diberi perhatian lebih. "Karena diharapkan hasil dari konvensi kemaritiman di HPN Kepri ini bisa memberi kontribusi pada pemerintah, khususnya soal tol laut," paparnya.

Editor: Dodo