Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sopir Travel Tewas Tertimpa Jangkar Kapal
Oleh : Gokli
Kamis | 02-10-2014 | 14:30 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengendara mobil Suzuki APV dilaporkan tewas di Jalan Diponegoro, lokasi Hutan Mata Kucing, Seitemiang, Kamis (2/0/2014) pagi. Pria yang diketahui bernama Eva Mulyadi (48) itu tewas akibat mobil yang dia kemudikan menabrak kontainer bermuatan jangkar kapal.

Informasi yang diterima, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Korban bersama dua penumpangnya baru saja pulang belanja dari pasar pagi, Jodoh.

Jangkar kapal yang diangkut truk kontainer itu menimpa mobil yang dikendarai korban. Bahkan, jangkar dengan berat puluhan ton itu mengenai kepala korban hingga tulang tengkoraknya remuk.

Marbun, warga di lokasi mengatakan, korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam oleh sopir truk kontainer dan warga sekitar. "Tapi kondisinya sudah sangat kritis," ujarnya.

Di tempat terpisah, Iwan petugas forensik RSUD Embung Fatimah, mengatakan bahwa korban telah tewas. Disebut akibat benturan keras yang mengenai kepala. Bahkan, kata dia, tulang tengkorak kepala korban remuk.

Korban yang diketahui tinggal di Perumahan Puskopkar Blok C20 nomor 6 itu akan dikebumikan di kampung halamannya di Payakumbuh, Sumatera Barat. Hari ini jenazah korban diterbangkan langsung ke Sumatera Barat.

"Kejadiannya di Mata Kucing. Jangkar muatan kontainer itu menimpa mobil korban tepat di atas sopir, sampai mengenai kepala," kata petugas forensik itu membenarkan.

Sementara Eni, salah satu keluarga korban, mengatakan, Eva meninggalkan seorang istri dan dua anak yang menetap di Payakumbuh. Selama di Batam, korban bekerja sebagai sopir travel. "Jenazahnya mau diterbangkan ke kampung," katanya.

Kecelakaan di Jalan Diponegoro, Seitemiang, sudah sering terjadi. Selain pengendara yang kurang hati-hati, banyak juga yang mengeluh masalah penerangan lampu jalan.

"Kalau malam daerah Mata Kucing sangat gelap, lampu jalan tak nyala. Kalau bisa pemerintah memperhatikan itu," ujar Eni. (*)

Editor: Roelan