Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintahan Jokowi-JK Diminta Tak Naikkan BBM

Rizal Ramli Temui Ketua MPR Tawarkan Konsep BBM Rakyat dan Subsidi Silang
Oleh : Surya
Jum'at | 12-09-2014 | 16:29 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli temui Ketua MPR Sidarto Danusubroto tawarkan gagasan dan konsep BBM Rakyat melalui subsidi silang agar disampaikan kepada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).



Rizal Ramli menyampaikan gagasan dan kajiannya terhadap efsiensi bahan bakar minyak (BBM) di mana penghematan itu bisa menghasilkan uang negara Rp 40 triliun, sehingga pemerintahan Jokowi-JK tidak perlu menaikkan harga BBM.
 
"Kami sudah sampaikan soal kajian BBM ini ke Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto, dan beliau akan menyampaikan hal itu kepada pejabat terkait di pemerintahan Jokowi-JK. Pak Sidarto berterima kasih atas konstribusi pemikiran kajian ini dan akan ditindaklanjuti ke pemerintahan baru mendatang," kata Rizal Ramli di Jakarta,  Jumat (12/9/2014).
 
Menurut Rizal,  jika  pemerintah menaikkan harga BBM, maka yang akan menderita sekitar 150 juta rakyat Indonesia. Mereka itu terdiri dari pengguna motor termasuk wartawan yang jumlahnya mencapai 86,3 juta orang, 2,2 juta nelayan, dan 3,0 juta kendaraan-transportasi umum dengan total 91,5 juta orang.
 
Sedangkan yang termasuk miskin sebanyak 28,2 juta orang (BPS 2014) ditambah 10 juta yang termasuk nyaris miskin, dan total 38 juta orang. Dengan begitu, maka yang terdampak kenaikan harga BBM tersebut sekitar 150 juta orang, termasuk ibu rumah tangga, karena kenaikan harga sembako dan transportasi.
 
Karena itu, kata Rizal Ramli, solusinya dengan subsidi silang BBm Rakyat dan BBM Super. BBM Rakyat dengan mengurangi oktan 80-83 harga Rp 6.500,- di mana konsumennya mencapai 55 % (perangkat Pertamina diwarna biru).

"Kalau pakai oktan 80 maka akan lebih murah lagi. Tapi, itu tidak perlu. BBM Rakyat ini biasanya dikonsumsi oleh kendaraan yang harganya murah,"  ujarnya.
 
Sedangkan BBM Super seperti pertamax 92 harganya Rp 12.500,-/liter, pertamax plus 94 harga Rp 14.000,-/liter, dan  konsumennya mencapai 40 %.

"Jika harganya dinaikkan Rp 1000,- sehingga menjadi Rp 13.000,- dan Rp 15.000,-, maka keuntungan negara akan meningkat. Tentu untuk pertamax super ini konsumennya orang kaya, mobil mewah dan kalau memaksa menggunakan BBM Rakyat, maka mesinnya akan rusak," kata Rizal mengingatkan.
 
Dengan demikian pemerintahan Jokowi-JK tidak perlu menaikkan harga BBM. Sebelumnya tim transisi mengatakan, akan menaikkan harga BBM secara bertahap sebesar Rp 1000,- mulai November 2014.

Editor : Surya