Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mohd Yusuf, Keliling Indonesia dengan Sepeda Ontel
Oleh : Harjo
Rabu | 10-09-2014 | 17:51 WIB
M yusuf di bintan.JPG Honda-Batam
M Yusuf asal Telukkuantan, saat berada di Mapolres Bintan. Petualangan bersama sepeda ontelnya  ontelnya sudah menyinggahi 403 polres di Indonesia. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Mohd Yusuf dilahirkan di Telukkuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, 50 tahun lalu. Sejak 25 Februari 2008 lalu, dia berangkat dari kampung halamannya untuk berpetualang mencapai cita-citanya mengelilingi seluruh provinsi, kota dan kabupaten di Indonesia.

Setiba di Kabupaten Bintan, Yusuf mengaku, tinggal tiga polda dan provinsi yang belum disinggahinya, yakni Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.


Misi yang diemban alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Negeri Riau tahun 1991 ini adalah untuk mengampanyekan dan menjembatani antara polisi dengan masyarakat (polmas), membudayakan gemar membaca bagi generasi muda, menghentikan pemasan global, serta bersepeda itu sehat. Selain itu membangun dukungan dari personel Polri untuk memenuhi rekor MURI untuk membuat pameran pribadi khas petualangannya di Bali.

Dia mengaku, ide untuk melakukan pertualangan keliling Indonesia dengan sepeda, timbul saat dirinya masih duduk di bangku SLTP. Saat itu dirinya sudah mencoba melakukan pejalanan menggunakan sepeda dari kota Pekanbaru menuju Danau Toba yang ditempuhnya selama tiga hari tiga malam pada 1981. 

"Kemungkinan petualangan dengan sepeda ontel ini akan berakhir sekitar satu tahun lagi. Kalau sudah berakhir maka akan terbit sebuah buku yang berisi sebuah petualangan untuk mengelilingi seluruh kota dan kabupaten yang ada di Indonesia nantinya. Mudah-mudahan pertualangan ini akan berakhir pada 2015," ujarnya kepada BATAMTODAY.COM di Mapolres Bintan, Rabu (10/9/2014). 

Yusuf yang berdarah Minang ini menyebutkan, sejak menjalankan misinya berpetualang menggunakan sepeda ontel miliknya tersebut, sedikitnya sudah menghabiskan 200 lembar baju kaos yang bertuliskan "Petualang Asal Riau" yang dicetak sebelum menjalankan misinya.

Selain itu, perjalanannya yang sudah memakan waktu hampir enam tahun ini setidaknya sudah ratusan kali mengganti ban dalam sepeda ontelnya dan puluhan kali ganti ban luarnya. Begitu juga untuk mencapai tujuannya dari satu daerah ke daerah lain, baik di tempat padat penduduk seperti Pulau Jawa dan lainnya, sepeda ontelnya juga sudah 97 kali naik kapal laut, 7 kali pesawat udara dan dua kali mengunakan helikopter.

Dia menyebutkan, wilayah yang paling lama dalam pengembaraan menurutnya ada di Papua yang dihabiskan waktunya lebih dari satu tahun. Namun di tempat itu juga dirinya mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat serta aparat penegak hukum, terutama pihak kepolisian. Karena saat berada di Papua kondisi daerah memang sedang mengalami banyak konflik, sehingga seluruh pergerakan sang petualang ini selalu dipantau.

"Karena daerahnya sedang ada konflik, maka tidak heran kalau ada kalanya sepeda ontel yang mengantarkan untuk berkeliling wilayah Indonesia disimpan atau disembunyikan di dalam truk agar tidak diketahui oleh pihak-pihak yang dianggap bisa mengganggu keselamatan," katanya.

Tidak hanya itu, selain di tempat konflik, pengalaman yang juga sulit terlupakan saat memasuki wilayah Provinsi Jambi. Walaupun bukan daerah konflik tetapi hal yang sempat mendebarkan adalah dalam perjalananya justru sempat dihadang oleh seekor harimau dan binatang buas lainnya ketika melintasi hutan yang masih lebat.

Sementara selama sejak beberapa bulan lalu di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dirinya sudah menyinggahi beberapa kabupaten dan kota, polres dan polresta, di antaranya Kepulauan Anambas, Polres Natuna, Lingga, Tanjungpinang dan Bintan. Untuk Bintan adalah polres yang ke-403 yang disinggahinya untuk meminta dukungan dari personel kepolisian, guna meraih tujuannya dalam berpetualang.

"Kalau untuk Kepri baru mampir di Lingga, Natuna, Anambas, Kota Tanjungpinang dan Bintan. Kemungkinan setelah bertemu kepala daerah di Bintan maka akan melanjutkan perjalanan menuju Tanjungubalai Karimun dan Batam, sebelum menempuh perjalanan ke Provinsi Aceh," imbuhnya.

Selain itu, tidak kalah pentinganya mendapatkannya dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali. Bahkan atas perjuangan ini, Gubernur Bali sudah menyepakati secara resmi dan siap menjadi sponsor pameran khas dan hasil petualangan yang akan dipamerkan nantinya.

Walaupun demikian, kata Yusuf,  karena tujuan dan niat semata untuk melakukan pertualangan untuk kebaikan, hingga aral dan rintangan bisa dilalui dengan selamat. Begitu juga walau usia yang sudah memasuki angka 50 tahun, tetap selalu dalam kondisi sehat. (*)

Editor: Roelan