Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Evaluasi Sistem Pendidikan, 50 Siswa dan Guru Tanjungpinang Belajar ke Yogyakarta
Oleh : Habibi
Selasa | 26-08-2014 | 16:54 WIB
lis_guru_siswa.jpg Honda-Batam
Para pelajar yang akan berangkat ke Yogyakarta berfoto bersama Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sebanyak 50 orang guru dan siswa SMA/SMK se-Kota Tanjungpinang akan melawat ke Yogyakarta untuk melakukan studi banding ke sejumlah sekolah unggulan di sana. Mereka akan berangkat ke Yogyakarta pada 7 September mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, HZ Dadang Abdul Gani, mengatakan, program studi pembelajaran ini bertujuan untuk merangsang dan memotivasi para guru dan siswa peserta program untuk dapat belajar dan mengajar di Yogyakarta sebagai Kota Pelajar. Selanjutnya, ilmu yang didapat di sana dapat diterapkan di Kota Tanjungpinang.

"Tujuan kegiatan ini sekaligus untuk mengevaluasi sistem pendidikan di Kota Tanjungpinang. Materi pelajarannya pasti sama, hanya saja kualitas SDM-nya yang berbeda. Untuk itulah kita mengutus para orang-orang pilihan ini untuk melakukan observasi sekaligus belajar di sana," Dadang menjelaskan, saat rombongan siswa dan guru bertemu dengan Wali kota Tanjungpinang di Balai Kota, Selasa (26/8/2014).

Dia menambahkan, aktivitas yang dilakukan para peserta selama di Yogyakarta sama dengan aktivitasnya di Tanjungpinang. Bagi para guru, selain observasi juga tetap akan mengajar di beberapa sekolah pilihan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.

Begitu pula halnya dengan para siswa, mereka akan ditempatkan di SMA dan SMK pilihan dan melakukan aktivitas belajar mengajar seperti biasanya. "Untuk siswa, akan disediakan orang tua asuh yang juga merupakan guru di sekolah yang telah ditetapkan tersebut. Dengan demikian, pengawasan yang intensif, baik dari pengawas Kota Tanjungpinang maupun tenaga pendidik di sekolah tersebut, tetap dilakukan selama siswa belajar di sana," terang Dadang.

Proses studi pembelajaran akan dilakukan selama 14 hari. Selama 14 hari itu para peserta diharapkan dapat mempelajari hal-hal apa saja yang kurang atau belum diterapkan di Kota Tanjungpinang.

"Mengapa kualitas SDM di sana jauh lebih baik dibandingkan Kota Tanjungpinang, kiat-kiat apa saja dalam proses belajar mengajar di sana yang membuat para siswa dan guru begitu terpacu untuk berprestasi, serta rahasia-rahasia lain yang wajib untuk diobservasi dan dipelajari. Tujuannya, agar sistem pendidikan di Kota Tanjungpinang bisa dievaluasi dan bila perlu dilakukan perubahan demi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Gurindam ini," kata Dadang. (*)

Editor: Roelan