Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata, Kehidupan di Bawah Antartika Mirip di Planet Lain
Oleh : Redaksi
Sabtu | 23-08-2014 | 15:24 WIB
denah di bawha antartika.jpg Honda-Batam
Denah danau di bawah es Antartika. (Ilustrasi: Zina Deretsky/NSF)

BATAMTODAY.COM - DINGINNYA es di Antartika ternyata menjadi rumah bagi bakteri dan archea. Lingkungan hidupnya mirip seperti di planet lain.

Antartika menjadi tempat terdingin di bumi dan dipenuhi kehidupan mikroskopis. Peneliti mengonfirmasi adanya organisme kecil hidup dalam air di bawah lapisan es tebal yang tidak ada matahari selama jutaan tahun.

Danau Whillans merupakan danau yan terletak di bawah es Antartika Barat sedalam 800 meter. Peneliti melaporkan dalam jurnal Nature, untuk pertama kali organisme berhasil diambil dari danau subglasial itu.

"Kami tidak hanya menemukan mereka hidup tapi juga membentuk ekosistem," ujar Brent Christner, ahli mikrobiologi di Lousiana State University, Baton Rouge.

Hampir 400 danau terperangkap di bawah lapisan es Antartika, Danau Whillans, dan Danau Vistok contohnya. Danau Whillans dihubungkan oleh beberapa sungai dan telah memberi harapan penelitian bagi ilmuwan, berbeda dengan Danau Vistok. Berada di cekungan membuat ilmuwan kesulitan meneliti Danau Vistok.

"Penemuan ini begitu bersejarah untuk ilmu kutub," kata Martyn Tranter, ahli gletser di University of Bristol, Inggris.

Sejak Januari 2013 National Science Foundation melakukan pengeboran menembus dataran es menuju danau Whillans dan telah memakan lebih dari 10 juta dolar Amerika. Tim pengeboran menggunakan bor air panas dengan sistem dekontaminasi dan berhasil mendapat air Danau Whillans.

Para ilmuwan di Montana State University, University of Tennessee, dan lembaga lainnya mengatakan, air Danau Whillans merupakan penemuan berharga. Hasil penelitian menunjukkan 3.931 spesies bersel tunggal hidup di Danau Whillans.

"Kami begitu terkejut dengan jumlah organisme yang hidup," kata Christner. "Ini benar-benar tidak berbeda dengan jumlah organisme yang ada di danau permukaan," tambahnya.

Hidup tanpa sinar matahari membuat semua organisme danau mengandalkan mineral dan kotoran dalam air. Hal itu dibutuhkan sebagai pengganti sinar matahari mengubah senyawa organik dan karbon dioksida. Organisme yang paling banyak ditemui ialah archea.

Tim penelitian juga melacak asal usul kehidupan Danau Whillans dan beru ditemukan kehidupan bakteri dan archea. Namun mereka berharap dapat menemukan organisme lain yang hidup di danau subglasial.

"Kemungkinan masih ada mikroba lain yang menghuni Danau Whillans. Apalagi karakteristik danau subglasial ini dekat dusat Antartika dan jauh dari sedimen laut," kata Tranter.

Penemuan di Danau Whillans ini memberikan gambaran unik tentang kehidupan seperti di planet lain, seperti di Europa, bulan yang mengorbit Jupiter.

"Saya pikir temuan ini memperkuat dugaan adanya kehidupan dalam bongkahan es," papar Christner. (*)

Sumber: National Geographic